Jakarta - Warga di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, harus menanggung dampak dari tanggul penahan air yang jebol di di kawasan Lamacitra.
Menurut keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, data masih dinamis, masih dalam tahapan assessment terkait jumlah warga yang terdampak dan kerugian material. BPBD Jawa Tengah bersama beberapa instansi terkait masih dalam upaya mengevakuasi warga yang terdampak.
Menurut laporan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (24/5/2022), penyebab awal terjadinya bencana banjir dikarenakan rob yang besar sehingga tanggul penahan air di kawasan Lamacitra tidak dapat menahan tekanan air yang cukup besar.
"Penyebab tanggul jebol karena rob yang besar, sehingga tanggul di kawasan Lamacitra tidak mampu menahan air laut yang cukup besar," jelas Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng, Dikki Rulli Perkasa.
BPBD Kota Semarang mengambil langkah cepat dengan melakukan kaji di tempat perkara dan melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait.
Laporan hasil kaji cepat sementara dalam siaran pers bernomor 407/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/V/2022 menjelaskan ada delapan titik banjir rob yang terjadi; Depan Pos 1, Depan Polsek KPTE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas, Kawasan Lamacitra dan Dog Koja Bahari.
Menurut catatan, kedalaman banjir akibat rob hingga mencapai 1,5 meter untuk Kawasan Lamacitra, 55 sentimeter di area Jalan Coaster, 40 sentimeter di kawasan Jalan M. Pardi, 50 sentimeter di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Ampenan.
Load more