LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mantan Panglima ABRI (Kini TNI) Benny Moerdani di Rezim Soeharto
Sumber :
  • Istimewa

Benny Moerdani Temani Soeharto Main Biliar, Tak Lama Soeharto Justru Marah, Tersinggung Ucapan Benny

Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen (Purn) Haryoto PS saat itu burur-buru mengklarifikasi penyebab hubungan Soeharto dan Benny yang disebut merenggang.

Selasa, 24 Mei 2022 - 13:41 WIB

Kisah semasa hidup Presiden RI kedua, Soeharto masih menarik untuk dibahas.

Wafatnya pria berjuluk The Smiling General itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga Cendana, terutama para kerabat dan anak-anak Soeharto.

Kisah kali ini membahas hubungan Soeharto dengan mangan Panglima ABRI (Kini TNIBenny Moerdani semasa hidup mereka.

Dikisahkan, mantan jurnalis sekaligus pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia, Christianto Wibisono, ia pernah mengutarakan bahwa hubungan Soeharto dengan Benny Moerdani sangat erat.

Baca Juga :

Bahkan ia menyebut bahwa Benny Moerdani merupakan anak 'emas' Soeharto.

Presiden RI kedua, Soeharto. (Dok. Soeharto.co)

Bisa dibilang kala itu, karier militer Benny Moerdani memang moncer hingga mampu mencapai posisi Panglima ABRI di zaman Orde Baru.

Meski begitu, kedekatan Soeharto dengan Benny Moerdani tersebut bukannya tanpa ujian. Di akhir karier Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI, justru hubungannya bersama Soeharto yang semula akrab menjadi retak. Apa penyebabnya?

Melansir buku berjudul 'Benny Moerdani yang Belum Terungkap' terbitan (2018), Soeharto kala itu mencopot jabatan Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI. Pencopotan jabatan Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI oleh Soeharto tersebut pun dianggap ada kejanggalan oleh publik.


Mantan Panglima ABRI (Kini TNI) Benny Moerdani. (IST)

Sebab, saat itu, Benny Moerdani diturunkan persis seminggu sebelum Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat digelar.

Peralihan tongkat komando tertinggi militer sebelumnya selalu dilakukan berbarengan dengan pembentukan kabinet baru.

Rumor terkait tersingkirnya Benny Moerdani dari lingkaran Cendana menguat setelah Soeharto, kala itu membubarkan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkantib).

Adapun Kopkantib merupakan pasukan yang dipimpin Benny Moerdani. Meski begitu, Benny bukan langsung menganggur setelah jabatannya sebagai Panghlima ABRI dicopot. 

Soeharto saat itu memberikan Benny Moerdani jabatan sebagai menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan V. Namun, kegiatan Benny Meordani saat itu tak jauh-jauh dari kegiatan seremonial saja, sementara ia merasa kekuatan militernya justru semakin terkikis.

Buntutnya, banyak yang mengatakan hubungan Soeharto dan Benny merenggang karena kabar Benny mengincar kursi wakil presiden hingga merencanakan kudeta.

Kepala Staf Sosial Politik ABRI Letjen (Purn) Haryoto PS saat itu burur-buru mengklarifikasi penyebab hubungan Soeharto dan Benny yang disebut merenggang.

Menurut Haryoto, Benny bukan karena dua rumor tersebut. Haroyo menyebut hubungan Benny dan Soeharto menjadi kurang harmonis setelah Benny saat itu memberika kritik terhaadap Soeharto.

Kala itu, menurut Haryoto, Benny Moerdani mengingatkan Soeharto soal bisnis yang dijalankan oleh anak-anak keluarga Cendana.

"Bapake nesu banget mergo anake dipermasalahke (Bapak marah sekali karena anak-anaknya dipermasalahkan)," kata Haryoto.

Sementara itu, mantan dokter tentara dalam Operasi Mandala, Brigadir Jenderal Purnawirawan Ben Mboi sempat diceritakan oleh Benny mengenai kejadian munculnya kritikan tersebut. Saat itu, Benny Moerdani sedang menemani Soeharto bermain biliar di kediaman Cendana.

Benny memberanikan diri mengutarakan pendapatnya agar Soeharto menjauhkan anak-anaknya dari kekuasaan.

"Ketika saya angkat masalah anak-anaknya itu, Pak Harto berhenti bermain, masuk kamar tidur, dan meninggalkan saya di kamar biliar," ujar Benny saat bercerita kepada Ben.

Sebelum kejadian tersebut, ternyata Benny Moerdani sempat menolak campur tangan anak Soeharto dalam urusan pengadaan alat utama sistem senjata ABRI.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan asisten Benny yang enggan disebut namanya.

"Pak Benny beberapa kali menolaknya," katanya.

Sementara itu, menurut Jusuf Wanandi, rekan Benny dari Centre for Strategic and International Studies, pada 1980-an, bisnis anak-anak Soeharto merajalela ke semua sektor.

"Semua-semuanya ingin ditataniagakan," kata Jusuf, awal September 2014.

Keresahan Benny terhadap bisnis anak Soeharto juga dirasakan oleh mantan Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan III Ali Moertopo. Kala itu Ali Moertopo berpesan kepada Jusuf agar berbicara kepada Benny tentang anak-anak Soeharto.

"Minta dia bicara ke Pak Harto untuk tertibkan anak-anaknya," kata Ali yang ditirukan Jusuf.

Bahkan, Benny sempat menahan paspor, putra Soeharto, Sigit Harjojudanto.

Adapun tujuannya adalah agar Sigit tak bisa lagi ke luar negeri untuk berjudi.

Perkataan-perkataan itulah yang disebut-sebut pemicu retaknya hubungan Soeharto dengan Benny Moerdani.

Seoharto Menyesal Tak Dengar Perkataan Benny Moerdani

Meski begitu, Soeharto pun sempat menyesal karena telah mendiamkan Benny Moerdani.

Ungkapan rasa sesal itu ia utarakan kepada Benny Moerdani yang saat itu tengah terbaring lemah di RS Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat karena sakit.


Benny Moerdani bersama Presiden RI kedua Soeharto. (cdn.radionetherlands.nl)

Saat itu, Soeharto pun mengungkapkan penyesalannya karena tak mendengarkan pendapat Benny Moerdani tentang anak-anaknya.

Disebutkan saat itu Soeharto berbicara kepada Benny Moerdani ekspresi sedih. Sambil berkaca-kaca, Soeharto menyebut bahwa omongan Benny Moerdani itu benar soal anak-anak Soeharto.

"Kowe pancen sing bener, Ben. Nek aku manut nasihatmu, ora koyo ngene (Kamu memang yang benar, Ben. Seandainya aku menuruti nasihatmu, tak akan seperti ini)," ujar Soeharto, seperti yang ditirukan oleh asisten Benny yang berada di ruang perawatan kala itu.

Dua hari setelah kunjungan Soeharto i rumah sakit, Benny Moerdani pun meninggal dunia. Adapun Benny Moerdani meninggal dunia pada 29 Agustus 2004. (abs)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Masih Ingat Phyadeth Rotha? Gadis Cantik Asal Kamboja yang Pernah ‘Digoda’ Marselino Ferdinan di SEA Games 2022, Begini Kabarnya Sekarang

Masih Ingat Phyadeth Rotha? Gadis Cantik Asal Kamboja yang Pernah ‘Digoda’ Marselino Ferdinan di SEA Games 2022, Begini Kabarnya Sekarang

Kabar terbaru Phyadeth Rotha, gadis cantik asal Kamboja yang pernah 'digoda' pemain andalan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di SEA Games 2022 lalu.
Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Asyik Melenggang Tanpa Borgol dan Merokok saat Diamankan Bikin DPR Geram

Pelaku Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Asyik Melenggang Tanpa Borgol dan Merokok saat Diamankan Bikin DPR Geram

Dia pun mempertanyakan standar yang diterapkan anggota Propam ketika mengamankan polisi yang bermasalah.
Polda Kaltara Ungkap 20 Kasus TPPO Selama Sebulan, Modus Gaji Tinggi Hingga Gunakan Paspor Ziarah

Polda Kaltara Ungkap 20 Kasus TPPO Selama Sebulan, Modus Gaji Tinggi Hingga Gunakan Paspor Ziarah

Polda Kalimantan Utara menjadi salah satu Polda jajaran yang berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terbesar dalam kurun waktu sebulan.
4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 alasan kuat ini membuat Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi juara Piala AFF 2024, yang akan dimulai pada Desember mendatang.
Wamenpora Soal Atlet Berprestasi: Harus Diperhatikan Pemerintah

Wamenpora Soal Atlet Berprestasi: Harus Diperhatikan Pemerintah

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat meminta pemerintah bekerja sama dengan stakeholder untuk memperhatikan atlet berprestadi di Indonesia.
Sidang Lanjutan Sumpah Palsu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,  Jaksa Minta Majelis Hakim Tak Kabulkan Pledoi Terdakwa

Sidang Lanjutan Sumpah Palsu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jaksa Minta Majelis Hakim Tak Kabulkan Pledoi Terdakwa

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kembali menggelar persidangan kasus dugaan sumpah palsu beragendakan replik atau tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas pledoi yang diajukan kubu terdakwa Ike Farida pada Jumat (22/11/2024).
Trending
Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Shin Tae-yong Ultimatum Marselino Ferdinan di Pertandingan Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Eks Pemain Persebaya Itu sampai Mohon-mohon

Shin Tae-yong Ultimatum Marselino Ferdinan di Pertandingan Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Eks Pemain Persebaya Itu sampai Mohon-mohon

Shin Tae-yong sempat mengultimatum Marselino Ferdinan pada jeda babak pertama pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Stadion GBK, Selasa (19/11).
Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Mencuat! Bekingan Tambang Ilegal Solok Selatan, Buat Kapolri Geram hingga Perintahkan Ini

Usai terungkapnya insiden tewasnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari yang ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang
4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 alasan kuat ini membuat Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi juara Piala AFF 2024, yang akan dimulai pada Desember mendatang.
Ustaz Adi Hidayat Ungkap Cara Rezeki Mengalir Deras dan Karir Meroket, Bukan Hanya Bekerja tapi Tambah Amalan Sunnah Ini

Ustaz Adi Hidayat Ungkap Cara Rezeki Mengalir Deras dan Karir Meroket, Bukan Hanya Bekerja tapi Tambah Amalan Sunnah Ini

Amalan sunnah itu adalah shalat tahajud. Mungkin memulai sesuatu yang baik seperti shalat malam (tahajud) tak mudah, tapi ada baiknya dibiasakan mulai sekarang.
Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

Pertamina Serius Ciptakan Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan, Ini Buktinya

PT Pertamina (Persero) melalui Yakes Pertamina melakukan gebrakan baru secara internal dengan berkomitmen bangun ekosistem layanan kesehatan berkelanjutan.
Selengkapnya
Viral