Benny lalu mendatangi sebuah ruangan dan menyampaikan keluhannya. Dia mengaku khawatir pihak restoran bersikap diskriminatif.
"Pada saat bertemu di ruangan kami menyampaikan rasa kecewa kami atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas diri kami. Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini apalagi rakyat kecil," sebutnya dalam klarifikasi.
Benny mengakui mendorong wajah karyawan restoran.
"Saya mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun saya juga meminta ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang kalau sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk," kata Benny.
Dia juga meminnta tamu yang sudah datang terlebih dahulu di restoran didahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan.
"Apa yang saya sampaikan ini adalah peringatan kepada semua pemilik resto agar bersikaplah santun selalu kepada semua pengunjung karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata super premium," tulisnya.
Setelah kejadian itu Benny mengaku pulang dengan penuh rasa kecewa dan mencari makan di restoran lain. (vbi/act)
Load more