Jakarta - Amanah besar kini tengah diemban oleh Indonesia. Amanah ini berupa Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. Sebelumnya, Presidensi KTT G20 tahun 2021 dipegang negara Italia.
Forum G20 ini tidak memiliki sekretariat permanen. Untuk itu, setiap tahunnya akan dipilih Presidensi atau tuan rumah G20 secara konsensus, berdasarkan oleh sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahun.
Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 ke-17 tahun 2022 ini sesungguhnya telah diambil pada saat KTT G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi pada 22 November 2020. Dengan penetapan itu, Indonesia memegang amanah Presidensi G20 tahun 2022 selama setahun, yakni sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan sebuah forum ekonomi global. Forum ini dibentuk sebagai respon atas krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998. Forum G20 ini terdiri dari 20 negara yakni Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, serta Uni Eropa.
Saat ini secara umum G20 telah menjadi representasi perekonomian dunia, dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 ini menguasai 85 persen Produk Domestik Bruto dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, serta 66 persen populasi dunia.
Sejak awal pembentuk G20, pada tahun 1999, Indonesia telah menjadi anggota dari G20. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20. Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya Presiden Indonesia diundang dalam KTT G20 di Amerika Serikat. Saat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir secara langsung dalam KTT G20 yang berlangsung di Ibukota Amerika Serikat, Washington DC.
Load more