Adapun Erwin juga meminta maaf kepada seluruh pihak jika ada kesalahan dari anak Ridwan Kamil dan Atalia Kamil itu.
"Kami selaku keluarga besar Emmeril memohon maaf apabila terdapat kesalahan yang pernah dilakukan keponakan kami, Emmeril," kata Erwin.
Tak hanya itu, Erwin pun meminta keihklasan semua warga untuk melaksanakan salat gaib untuk mendoakan Emmeril.
"Kami mohon kesediaannya dan keikhlasannya untuk semua warga untuk mengikuti salat gaib setelah salat Jumat, guna mendoakan keponakan kami (Emmeril) yang kami yakini sudah wafat dalam kondisi Insya Allah syahid," kata Erwin.
Jangan Bablas
Penulis asal Minang, Jombang Santani Khairen atau JS Khairen ikut mengingatkan agar netizen dan wartawan tak kebablasan memberitakan soal Emmeril Kahn Mumtadz yang diyakini oleh keluarga besar Ridwan Kamil sudah meningagl dunia, Jumat (3/6/2022).
Dalam unggahannya di Instagram, JS Khairen mencoba mengingatkan bahwa wartawan tak bertanya kepada Ridwan Kamil dan Atalia Kamil soal perasaan mereka kehilangan putra tercinta, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Begitupun dengan netizen. JS Khairen secara hormat meminta netizen agar tak kebablasan jika Eril ditemukan dalam kondisi wafat, agar tak disebarluaskan foto atau video jasad Eril.
Ridwan Kamil dan Emmeril Kahn Mumtadz. (ist)
Hal itu menurutnya, demi menjaga perasaan Ridwan Kamil dan Atalia Kamil serta keluarga besar mereka yang tentu saja sangat terpukul dengan kehilangan Emmeril atau Eril yang tenggelam di sungai Aare, Bern, Swiss, sejak Kamis (26/5/2022).
"Kepulangan keluarga Kang Emil:
1. Tlg ga perlu nanya aneh2. Biar kelak Kang Emil, Bu Cinta & Zara yg bicara duluan. Itu jg kalau mereka mau. Apa lagi tanya2 bgmn perasaan. Kita orang yg gak kenal aja remuknya minta ampun. Apa lagi mereka. Ayo, jurnalistik yg kawan2 lakukan selama semingguan ttg Eril ini, mayoritas cukup baik. Tlg jaga kualitas.
2. Jika Eril ketemu, ga perlu menyoroti hal2 yg gak semestinya (foto jenazah dst.) Ini jg berlaku utk netizen. Ceritakan yg baik2, ambil sudut pandang berbeda, yg meski setitik, bisa jd obat.
3. Kawan, pena kalian itu adlh senjata terhebat di dunia. “Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, sementara satu tulisan bisa menembus jutaan kepala.” Kata Sayyid Qutb. Maka, gunakanlah secara baik.
4. Berbisiklah pd diri sendiri, “Kayanya hal ini, ini, ini, ga perlu sy beritakan deh. Gak elok.”
Wawancara & undangan ke TV - cerpen Surat dari Sungai:
Atalia Praratya atau Atalia Kamil bersama Emmeril Kahn Mumtadz. (ist)
Load more