Kabupaten Buru Selatan, Maluku – Curah hujan yang meningkat sejak sepekan terakhir, membuat masyarakat di Kabupaten Buru Selatan, provinsi Maluku, harus bersiap dengan kondisi jalan yang berlumpur dan rusak. Pasalnya, tiap kali hujan datang jalan yang menghubungan sejumlah desa di Kecamatan Fen Fafan akan berubah menjadi berlumpur.
Kondisi ini telah berlangsung puluhan tahun bagi warga disejumlah desa di Kecamatan Fena Fafan seperti Desa Waeraman, Desa Waelo, Desa Siwatlahin, dan Desa Waekatin terisolasi akibat tidak adanya akses jalan raya.
“Kami masyarakat adat Fena Fafan meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Pemerintah Pusat agar bisa membantu masyarakat mendapatkan akses pembangunan jalan,”kata Aser Biloro seorang warga Fena Fafan.
Desa Waeraman merupakan salah satu dari sejumlah desa yang terisolir akibat jalan berkontur tanah yang rusak parah hingga menjadi lumpur.
Kondisi ini kata Aser, telah dikomunikasikan berulang kali kepada pemerintah daerah setempat. Namun, hingga kini tak kunjung mendapatkan tanggapan.
“Kami belum pernah nikmati pembangunan infrastruktur jalan raya selama 76 tahun Indonesia Merdeka ini. Padahal kayu-kayu hasil hutan kami terus diambil untuk pembangunan Negara ini. Kami mohon dan minta sekali lagi tolong bangun jalan kami,”pinta pemuda adat asal Fena Fafan ini.
Akibat tanah yang berlumpur dan terjal, membuat harga kebutuhan pokok di wilayah tersebut lebih tinggi dari harga pasar.
Load more