Probolinggo, Jawa Timur - Akibat diisukan memiliki ilmu santet, pasutri tua itu menjadi korban pengeroyokan oleh sekitar 50 orang pada Kamis pekan lalu.
Selain menganiaya korban, para pelaku juga merusak rumah korban hingga mengalami kerusakan yang cukup parah
Seperti yang dilansir dari laman VIVA, Kepala Kepolisian Resor Probolinggo Ajun Komisaris Besar Polisi Teuku Arsya Khadafi menjelaskan peristiwa itu bermula ketika warga desa setempat berinisial RKY (26) menderita sakit selama satu bulan dengan kondisi perut membesar.
SN kemudian dituduh menyantet RKY, sehingga warga lalu beramai-ramai mendatangi rumah SN pada Kamis (2/6/2022).
“Setibanya di lokasi, SN yang tengah duduk langsung ditarik oleh pelaku yang kemudian dipukuli bersama-sama. Para pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap istrinya (SN), yaitu MM,” kata AKBP Arsya kepada wartawan, Selasa, 7 Juni 2022.
Tak hanya itu, beberapa pelaku yang masuk ke dalam rumah korban melempari apa pun yang ada di dalam rumah korban dengan batu dan membakar dinding bagian belakang rumah korban yang terbuat dari bambu.
“Setelah penyelidikan dan penyidikan, kami amankan satu pelaku berinisial JL. Beberapa pelaku lainnya masih dalam pengejaran,” tambah Arsya.
Di lokasi petugas menyita sejumlah barang bukti, seperti 32 buah batu, satu buah jerigen, satu unit televisi 21 inchi, satu botol alamo berisi bahan bakar minyak, satu plastik mika penutup meteran listrik, pecahan genteng, asbes, jendela, dan pintu.
Kepala Kepolisian Sektor Paiton Inspektur Polisi Satu Maskur Ansori memastikan bahwa isu santet tersebut adalah hoax. Ia juga menghimbau masyarakat agar tidak mudah termakan isu lalu main hakim sendiri. Sebab, gara-gara itu orang lain dirugikan. (Mzn)
Load more