LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Wakil Presiden BJ Habibie dan Pangab Jenderal Wiranto, serta sejumlah tokoh saat pengunduran diri Presiden Soeharto, Kamis, 21 Mei 1998.
Sumber :
  • YouTube - Arsip Nasional RI

Begini Reaksi Habibie, Ketika Tahu Wiranto Diberi Semacam "Supersemar" Versi 1998 Oleh Soeharto

Jenderal Wiranto juga melaporkan pada Habibie, bahwa ia telah menerima inpres yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto untuk bertindak demi keamanan negara.

Kamis, 9 Juni 2022 - 07:01 WIB

Penghujung Mei 1998, massa gabungan dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat di berbagai wilayah di tanah air terus menggelar aksi, menuntut pengunduran diri Presiden Soeharto. Sejumlah kerusuhan massa terjadi di beberapa kota di Indonesia, khususnya Ibu Kota Jakarta.

Mencermati aksi unjuk rasa yang terus meningkat, Habibie menafsirkan bahwa itu merupakan tuntutan rakyat untuk memperoleh kebebasan total.

"Saya membaca dan menafsirkan keadaan demikian, sebagai tuntutan rakyat untuk memperoleh 'kebebasan total'. Memang, tiap manusia membutuhkan kebebasan di atas kemerdekaan atau kemerdekaan di atas kebebasan. Namun, bukankah kebebasan harus dibarengi dengan tanggung jawab? Dan tanggung jawab harus diimbangi oleh kewajiban?" ungkap Habibie, seperti yang Ia tulis dalam bukunya Detik-detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi.

"Dengan segala respek terhadap mereka yang berdemo untuk membawa aspirasi rakyat, saya tidak benarkan nasib dan masa depan bangsa ini ditentukan oleh gerakan atau demo di jalan, berapa juta pun mereka yang berdemonstrasi di jalan." lanjutnya.

Baca Juga: Detik-Detik yang Menentukan, Langkah Habibie yang Tak Boleh Diketahui Siapapun, Bahkan Ainun

Baca Juga :

Pagi itu, pukul 06.50 sampai 07.25 pada 21 Mei 1998, Panglima ABRI Jenderal Wiranto datang mengahadap Wakil Presiden BJ Habibie, melaporkan keadaan di lapangan yang tidak menentu dan gerakan-gerakan demonstrasi yang terus meningkat. 

Jenderal Wiranto juga melaporkan pada Habibie, bahwa ia telah menerima inpres yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto untuk bertindak demi keamanan dan stabilitas negara, jikalau keadaan berkembang menjadi khaos dan tidak terkendali.

Foto: Panglima ABRI Wiranto, saat berikan pernyataan di Istana Negara, 21 Mei 1998 (YouTube - AP Archive)

Habibie menerima laporan itu, dalam penafsirannya, Inpres yang diterima Wiranto itu semacam Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret pada tahun 1966 silam, yang diberikan oleh Presiden Soekarno kepada Panglima Kostrad Mayjen Soeharto untuk mengendalikan keamanan ketika itu.

"Inpres ini mungkin semacam “Supersemar” (Surat Perintah Sebelas Maret), seperti halnya pada tahun 1966, dimana Jenderal Soeharto diberi kewenangan oleh Presiden Soekarno untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan negara." tulis Habibie.

Ketika itu Wiranto menanyakan kepada Habibie, apa yang harus Ia lakukan dengan inpres dari Soeharto tersebut.

Lalu apa jawaban Habibie kepada Wiranto? Habibie dalam bukunya itu memulainya dengan kisah pengalamannya, saat pertama kali mengenal Wiranto, tujuh tahun silam.

Sewaktu Ia bersama anggota Kabinet Pembangunan dan Pimpinan Lembaga Tertinggi Negara, duduk di lantai Masjid Istiqlal, sambil menantikan kedatangan Presiden dan Wakil Presiden untuk bersama melaksanakan shalat Id. Seorang muda
berpakaian kemeja batik dengan sopan menyapa Habibie dari belakang sambil berbisik, agar diperkenankan kelak membantu Habibie dalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). 

“Siapa Anda dan di mana Anda sekarang?” Habibie bertanya.

“Saya Wiranto, Pak.” 

“Wiranto siapa?” lanjut Habibie.

“Saya Wiranto, dulu ADC Presiden dan sekarang ditugaskan sebagai Kepala Staf Pangdam Jaya membantu Pak Hendropriyono.” jawab Wiranto.

“Insya Allah, iktikad dan niat Anda akan dikabulkan Allah SWT.” kata Habibie. 

Pada momen itu, Habibie mengaku sangat terkesan dengan Wiranto. Mengenang pengalaman itu dan setelah mendengar laporan Wiranto, Ia mengambil kesimpulan
bahwa Jenderal yang Ia hadapi ini “jujur”, “bermoral”, “beretika”, dan setia pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Menurut Habibie, moral dan etika itu berakar pada agama.

Baca Juga: Ketika Dilantik Sebagai Presiden, Habibie Justru Merasa Menjadi Manusia yang Paling Kesepian

Oleh karena itu, Habibie kemudian menjawab pertanyaan Pangab Wiranto dengan singkat, 

“Simpanlah Inpres tersebut, mungkin Jenderal akan butuhkan.”

Habibie yakin dengan keputusan tersebut, kalau Wiranto memang karakternya jelek, maka dia akan tidak menyampaikan impres tersebut kepada Habibie. Faktanya, Wiranto menyampaikan itu.

"Itu yang saya pegang, bahwa orang yang saya hadapi ini jujur. Sampai hari ini, saya berpendapat bahwa dia adalah orang yang bermoral, beretika, dan jujur.
Itu yang jadi pegangan saya." ungkap Habibie.

Habibie kala itu, kemudian memberikan sejumlah petunjuk kepada Panglima ABRI Wiranto, untuk segera dilaksanakan, diantaranya:

- Rakyat diberikan kebebasan untuk berdemo, tetapi tidak dibenarkan merusak dan atau membakar.

- Fasilitas pengamanan Pak Harto sekeluarga yang sekarang diberikan agar tetap berfungsi seperti semula dan pelaksana pengamanan bertanggung jawab langsung pada Pangab.

- Saya tidak benarkan Presiden menerima perwira tinggi ABRI, termasuk Kepala Staf Angkatan, kecuali bersama atau atas permintaan Pangab. 

Selanjutnya Habibie bersama dengan Wiranto mempersiapkan pernyataan sikap ABRI yang akan dibacakan oleh Jenderal Wiranto setelah pengambilan Sumpah Presiden ke-3 RI oleh Ketua Mahkamah Agung di Istana Merdeka selesai.

Seperti diketahui, hari itu, Kamis 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mundur sebagai Presiden, kemudian Wakil Presiden BJ Habibie, dilantik sebagai Presiden RI ke 3.

Usai pelantikan Habibie, Panglima ABRI Wiranto, di Istana Negara, membacakan sikap ABRI atas perkembangan situasi terkini di tanah air.

"Menjunjung tinggi nilai luhu budaya bangsa, ABRI akan tetap menjaga keselamatan dan kehormatan para mantan presiden mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat, termasuk bapak Soeharto beserta keluarga" kata Wiranto.(Buz)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Wamendagri Sebut Pemerintah Butuh Pelayan Publik Berkompetensi dan Berkarakter: Tantangan Kita ke Depan

Wamendagri Sebut Pemerintah Butuh Pelayan Publik Berkompetensi dan Berkarakter: Tantangan Kita ke Depan

Wamendagri Bima Arya Sugiarto sebut kini pemerintah membutuhkan lebih banyak pelayan-pelayan publik yang tak hanya memiliki kompetensi tapi memiliki karakter.
Sedang Musim Hujan, KPU Palembang Cek Lokasi TPS untuk Pastikan Bebas Banjir

Sedang Musim Hujan, KPU Palembang Cek Lokasi TPS untuk Pastikan Bebas Banjir

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang lakukan pengecekan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada H-5 Pilkada 2024.
Sedekah Subuh Didoakan oleh Malaikat, Bagaimana dengan Sedekah Siang atau Malam? Buya Yahya Jawab Tegas, Ternyata...

Sedekah Subuh Didoakan oleh Malaikat, Bagaimana dengan Sedekah Siang atau Malam? Buya Yahya Jawab Tegas, Ternyata...

Sedekah subuh didoakan oleh malaikat, lantas bagaimana dengan sedekah pada siang atau malam hari? Buya Yahya jawab tegas, ternyata yang benar...
Terpopuler: 3 Legenda Sepak Bola Dunia Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, hingga Azizah Salsha Ungkap Satu Penyesalan Setelah Bertemu Prama Arhan

Terpopuler: 3 Legenda Sepak Bola Dunia Kunjungi Indonesia Usai Laga Timnas Indonesia Kontra Arab Saudi, hingga Azizah Salsha Ungkap Satu Penyesalan Setelah Bertemu Prama Arhan

Kabar terpopuler kali ini datang dari dunia sepak bola Timnas Indonesia dan dunia hiburan tanah Air, Azizah Salha yang ungkap penyesalnnya. Simak informasinya!
Mendag Ajak Pelaku Usaha Untuk Perkuat Citra Produk Indonesia di Mata Global

Mendag Ajak Pelaku Usaha Untuk Perkuat Citra Produk Indonesia di Mata Global

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk memperkuat citra produk atau ciri khas agar bisa dijual di luar negeri.
Suporter Timnas Indonesia Dibuat Geram Bahrain (Lagi), Sebut Mendrama Hingga Diminta Tunggu di SUGBK: Apa Sebab?

Suporter Timnas Indonesia Dibuat Geram Bahrain (Lagi), Sebut Mendrama Hingga Diminta Tunggu di SUGBK: Apa Sebab?

Belum reda dengan kontroversi laga Bahrain vs Timnas Indonesia pada Oktober lalu, netizen pendukung Timnas Indonesia kembali dibuat kesal karena hal ini.
Trending
Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Pilu, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi Ternyata Bakal Nikahi Kekasih Tahun Depan, Namun Nasib Berkata Lain…

Pilu, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi Ternyata Bakal Nikahi Kekasih Tahun Depan, Namun Nasib Berkata Lain…

Terungkap AKP Ulil Ryanto Anshar yang jadi korban polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumbar berencana untuk menikahi kekasihnya di tahun depan. Sayangnya..
Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 Alasan Kuat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2024, Nomor 2 Bikin Malaysia hingga Vietnam Ketar-ketir

4 alasan kuat ini membuat Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi juara Piala AFF 2024, yang akan dimulai pada Desember mendatang.
Masih Ingat Phyadeth Rotha? Gadis Cantik Asal Kamboja yang Pernah ‘Digoda’ Marselino Ferdinan di SEA Games 2022, Begini Kabarnya Sekarang

Masih Ingat Phyadeth Rotha? Gadis Cantik Asal Kamboja yang Pernah ‘Digoda’ Marselino Ferdinan di SEA Games 2022, Begini Kabarnya Sekarang

Kabar terbaru Phyadeth Rotha, gadis cantik asal Kamboja yang pernah 'digoda' pemain andalan Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di SEA Games 2022 lalu.
Shin Tae-yong Ultimatum Marselino Ferdinan di Pertandingan Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Eks Pemain Persebaya Itu sampai Mohon-mohon

Shin Tae-yong Ultimatum Marselino Ferdinan di Pertandingan Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Eks Pemain Persebaya Itu sampai Mohon-mohon

Shin Tae-yong sempat mengultimatum Marselino Ferdinan pada jeda babak pertama pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Stadion GBK, Selasa (19/11).
Media Vietnam Tiba-Tiba Sebut FIFA Terima Usulan Larangan Timnas Indonesia Lakukan Naturalisasi Pemain, Iri dengan Skuad Shin Tae-yong?

Media Vietnam Tiba-Tiba Sebut FIFA Terima Usulan Larangan Timnas Indonesia Lakukan Naturalisasi Pemain, Iri dengan Skuad Shin Tae-yong?

Media Vietnam tiba-tiba menyebut FIFA telah menerima usulan larangan Timnas Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain untuk skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong. Kok bisa?
Selengkapnya
Viral