Jakarta - Di tengah isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Jokowi memberikan isyarat sebaliknya.
"Ibu Mega itu seperti ibu saya sendiri, saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau," ujar Jokowi di hadapan Megawati dan khalayak lainnya.
Menurut Jokowi, hubungan anak dan ibu tersebut tak ubahnya hubungan batin dan ia menegaskan Megawati selalu mempercayainya.
"Saya sangat hormat kepada beliau yang selalu penuh dengan rasa kepercayaan yang tidak pernah berubah," lanjutnya.
Namun dia mengatakan, perbedaan antara ibu-anak juga merupakan hal yang biasa terjadi.
"Kemudian, kalau dalam perjalanan panjang, kadang-kadang ada perbedaan antara anak dan ibu itu ya wajar-wajar saja, biasa," kata Jokowi.
Megawati Soekarnoputri yang juga mendengarkan langsung pernyataan Jokowi, senyum-senyum. Dia pun angkat bicara mengenai hubungan yang diisukan sempat merenggang.
"Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu (Iriana) juga. Kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau, istilahnya 'digoreng-goreng' (hubungannya) itu, kan begitulah," kata Megawati usai peresmian Masjid At Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Megawati yang di sampingnya berdiri Jokowi dan Ibu Negara Iriana, meminta awak media massa, agar dalam memberikan informasi ke masyarakat, selalu mengedepankan etika jurnalistik.
Baginya, media massa saat ini terkesan kerap tak menjadikan kode etik sebagai pertimbangan. Konteks yang dimaksud Megawati adalah pemberitaan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati merenggang.
Megawati mengingat bahwa para wartawan di era Pemerintahan Soekarno dulu ada perbedaan mengenai penghormatan terhadap kode etik jurnalistik yang tentunya mengedepankan check and recheck informasi.
"Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Adik ini jangan kalah sama wartawan zaman Ayah saya. Meskipun ada perbedaan, (wartawan harus) selalu mematuhi kode etik jurnalistik," tegas Megawati.
Apa pun itu, Megawati mengaku dirinya sangat berbahagia dengan kehadiran Jokowi pada acara peresmian masjid tersebut. 'Ya senang banget," ujar Megawati.
Megawati juga mengakui bahwa karena PDI Perjuangan, sering sekali orang berpikir sepertinya kurang islami, menjadi satu alasan keluarganya membangun masjid itu.
"Tentunya buat partai, untuk supaya dikelola dengan baik. Dan seperti saya terangkan, bentuknya masjid ini, saya tanya kalau membuat masjid itu apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia. Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan sehingga, (masjid) ini sekarang menjadi bukti," kata Megawati. (ant/act)
Load more