Menurutnya, setelah pandemi masyarakat menjadi lepas kendali. Dia menilai, pengunjung Candi Borobudur tidak menyadari tempat yang mereka datangi adalah tempat ibadah.
"Awam lupa, Borobudur adalah tempat ibadah. Seperti masjid dan gereja. Harus ada kesadaran untuk pasang sikap, tahu diri di tempat seperti ini," tulisnya lagi.
Menurut Sarie, petugas di Candi Borobudur sudah berkali-kali memberi peringatan lewat pengeras suara serta inspeksi keliling dan menegur pengunjung terus menerus. Petugas memohon pengunjung tidak memanjat, duduk, atau bersandar pada candi/stupa.
"Candi ini selain tempat ibadah, tempat suci, juga situs purbakala," katanya gemas.
Sarie menuturkan, untuk mengatasi dampak overtourism, Bhutan telah menerapkan kebijakan dengan pembatasan jumlah pengunjung dan tarif yang mahal.
"Mengingat tempat-tempat suci bertebaran di seantero negeri. Cara Bhutan itu kini jadi pelajaran di banyak negara," lanjutnya.
Load more