“Hai Eril, saatnya kamu pulang ke tanah air, untuk menghaturkan terima kasih kepada yang mendoakanmu,” tutupnya.
Penjelasan Ilmiah Soal Jasad Eril yang Utuh
Setelah proses memandikan jenazah Eril, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa terdapat penjelasan ilmiah di balik utuhnya jasad anak pertamanya itu.
“Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” jelas Emil.
Sebelumnya selama masa pencarian, Dubes Indonesia untuk Swiss Muliaman D Hadad menyampaikan bahwa pencarian Eril terhalang visibilitas jarak pandang ke dasar air. Kondisi tersebut mengingat air di Sungai Aare merupakan lelehan salju.
Terlebih pada bulan Mei - Juni ini merupakan masa transisi dari spring (musim semi) menuju summer (musim panas). Cuaca masih sering hujan dan mendung, sehingga praktis udara masih dingin begitu pula suhu air di Aare.
Berdasarkan laman https://www.bern.com/en/aare-river/floating-favorite-routes, hari ini, Jumat (10/6) suhu air di sana mencapai 16 derajat celcius. Maka tepat jika dinginnya air dan minimnya fauna membuat jasad Eril utuh.
Tangis Haru Atalia
Load more