“Akan tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan subvarian yang sudah ada sebelumnya yakni BA.2. Kedua subvarian mengandung substitusi asam amino L452R, F486V dan R493Q dalam ‘spike receptor binding domain’ dibandingkan dengan BA.2,” katanya.
Dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan itu, menambahkan berdasarkan data sementara diketahui bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian sebelumnya.
“Kendati demikian, tidak ada indikasi subvarian ini menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron sebelumnya,” katanya.
Lalu, apa gejala paling banyak yang dilaporkan oleh pasien terinfeksi BA.4 dan BA.5?
Gejala pasien yang terinfeksi virus Omicron BA.4 atau BA.5 mirip dengan Omicron BA.1. Hal ini seperti disampaikan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PPD), dr Erlina Burhan, SpP (K).
"Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia," kata dr Erlina Burhan dalam diskusi daring, Minggu (12/5/2022).
Gejala yang paling sering dilaporkan yakni batuk sebanyak 89 persen. Kemudian fatigue atau kelelahan sebanyak 65 persen, hidung tersumbat, serta mual dan muntah.
Sebaran kasus yang terdapat di Bali dan Jakarta diketahui hampir semua pasien sudah melakukan vaksin. Pasien tersebut dilaporkan tidak bergejala dan gejala ringan seperti sakit tenggorokan dan badan pegal.
Load more