Penyakit Mulut dan Kuku masih merebak di sejumlah daerah. Daerah Gunungkidul, DIY, hewan ternak yang menjadi suspek penyakit ini semakin bertambah. Penambahan kasus tersebut diantaranya berasal dari pasar hewan yang kembali dibuka.
Begitu juga di Lumajang, Jawa Timur, untuk mengantisipasi adanya penyebaran yang dari pasar hewan seperti halnya di Gunungkidul. Penutupan semua aktivitas pasar hewan kembali diperpanjang per tanggal (16/6/2022) hingga (22/6/2022).
Hal ini dilakukan karena adanya kadaan mendesak akibat merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belum kunjung berakhir.
Di Tangerang, Banten, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang telah menyebutkan adanya 500 kasus PMK pada heman ternak. Beruntungnya, 60 persen dari jumlah kasus telah dinyatakan sembuh dari wabah ini.
Sementara itu, perayaan besar umat muslim, Idul Adha sudah semakin dekat. Masyarakat yang akan memilih hewan Qurban harus memilih yang sehat sebagai syarat sah. Namun, akibat dari merebaknya wabah PMK ini, masyarakat sebaiknya teliti dalam memilih kondisi hewan ternak yang sehat.
Ada pun ciri-ciri dari hewan ternak yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), seperti yang dikutip dalam laman dkpp.jabarpemprov.go.id pada (15/6/2022), sebagai berikut:
Beberapa gejala pada hewan ternak memiliki ciri yang berbeda. Namun pada umumnya, kondisi hewan terkena demam hingga mencapai 41 derajad Celsius disertai dengan menggigil.
Produksi susu pada hewan Sapi perah mengalami penurunan drastis dan tidak nafsu makan. Diikuti dengan keluarnya air liur yang berlebihan hingga air liur seperti menggantung dan berbusa pada lantai kandang.
Menurut salah satu Dokter hewan dalam pemberitaan sebelumnya, drh. Budi Santoso mengungkapkan sejumlah ciri-ciri ketika sapi terinfeksi PMK diantaranya muncul ciri-ciri ketika sapi terinfeksi PMK, seperti muncul gejala demam hingga penurunan produksi susu.
“Terjadi demam, luka luka pada mulut dan kuku, berat juga menunjukan angka penurun drastis. Luka mulut kalau seperti manusia bergejala sariawan,” kata drh. Budi Santoso.
Load more