Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK sendang ramai menjadi perbincangan masyarakat maupun media. Wabah yang menyerang pada hewan ternak ini telah meresahkan masyarakat, terutama di saat menjelang Hari Raya Idul Adha.
Seperti yang tertulis dalam laman dkpp.jabarprov.go.id, virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bersarang pada tulang, kelenjar susu, serta produk susu. Penyakit ini dapat membawa hewan hingga taraf kematian. Tingkat kematian cukup tinggi pada hewan muda atau anak-anak.
Perayaan hari besar umat muslim, Idul Adha sebentar lagi akan diadakan. Dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ini, masyarakat mulai kesulitan dalam memilih hewan kurban.
PMK hingga saat ini masih tidak kunjung reda, sehingga angka suspek yang terkena wabah ini semakin meningkat.
Baca Juga Perbedaan Fatwa MUI dengan NU
Untuk memilih hewan kurban, salah satu pon penting yang menjadi syarat sah memilih hewan ternak sebagai hewan kurban adalah hewan tersebut sehat dan tidak cacat.
Untuk menghindari adanya penyebaran wabah PMK pada hewan ternak, sebaiknya para peternak melakukan beberapa anjuran untuk mencegah penularan.
Menurut pada laman dkpp.jabarprov.go.id, Penularan wabah PMK dapat terjadi dari berbagai hal diantaranya:
Hewan ternak dapat kontak langsung dengan hewan yang telah terjangkit PMK. Penularan dapat melalui droplet air liur, leleran hidung, maupun serpihan pada kulit.
Baca Juga Ciri Penyakit Hewan Ternak Terjangkit PMK
Sisa makanan atau sampah juga dapat menyebabkan penularan virus PMK. Sisa makanan atau sampah yang telah terkontaminasi dengan produk hewan seperti daging dan tulang dari hewan tertular. Seperti yang telah tertulis sebelumnya bahwa virus dapat bertahan lama pada bagian tubuh hewan.
Bagi peternak hewan harus berhati-hati, karena selain kontak langsung dan melalui sisa makanan virus ini juga dapat terbawa oleh manusia. Kontak secara tidak langsung melalui vector hidup seperti terbawa oleh manusia.
Hal ini karena manusia dapat membawa virus melalui sepatu, tangan, tenggorokan, atau pakaian yang terkontaminasi oleh virus.
Selain itu, kontak tidak langsung dengan barang atau bukan vektor hidup seperti terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang, dan sebagainya. Bisa juga tersebar melalui udara, angina, daerah beriklim khusus hingga mencapai 60 km di daran dan 300 km di laut.
Peternak hewan sebaiknya melakukan pembersihan kandang secara rutin untuk mencegah penularan PMK. Jika ditemukan ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi pihak penanganan PMK terdekat. (Kmr)
Load more