LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Suasana pemakaman 6 jenderal Angkatan Darat dalam peristiwa G30S PKI 1965
Sumber :
  • Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI

Syam Kamaruzzaman, Sosok yang Dicurigai Sengaja Merancang Operasi Militer G30S PKI untuk Gagal

Operasi militer G30S PKI disebut sebagai operasi yang memang sengaja dirancang untuk gagal, dimana Syam adalah orang yang paling bertanggung jawab didalamnya.

Kamis, 16 Juni 2022 - 06:43 WIB

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau yang populer dengan sebutan G30S PKI, gagal total hanya dalam tempo hitungan jam. Kelompok militer yang disebut sebagai "perwira berpikiran maju" yang dipimpin oleh Komandan Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung, kocar kacil oleh gempuran pasukan Angkatan Darat pimpinan Mayjen Soeharto dan Jenderal Nasution.

Adalah sosok Syam Kamaruzzaman, Kepala Biro Khusus PKI, yang menjalankan peran yang sangat penting pada peristiwa berdarah G30S PKI tersebut. Syam disebut sebagai pemimpin sesungguhnya operasi militer itu, sekaligus sebagai yang paling bertanggungjawab atas gagalnya G30S PKI.

Salim Said dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian", terbitan Mizan 2013, menyebutkan, dalam kesaksiannya di pengadilan, saksi Mayor Udara Suyono menyebutkan bahwa Syam adalah orang yang menentukan dalam rapat-rapat perencanaan operasi militer G30S PKI. 

Foto: Syam Kamaruzzaman, Dok.Salim Said - Dari Gestapu ke Reformasi

Baca Juga :

Dalam Mahmillub yang mengadilinya pada 1968, Syam menyebut Aidit yang memerintahkan dirinya melaksanakan Gestapu dalam kedudukannya sebagai Kepala Biro Khusus. Tidak dijelaskan bagaimana, menurut Aidit, cara Syam harus melaksanakan G30S PKI.

Baca Juga: Syam Kamaruzzaman Disebut Sebagai Pemimpin Sesungguhnya Operasi Militer G30S PKI

Kegagalan dalam operasi tersebut kemudian memunculkan banyak rumor, diantaranya bahwa operasi militer G30S PKI tersebut sesungguhnya adalah operasi militer yang memang sengaja dirancang untuk gagal, dimana Syam adalah orang yang paling bertanggung jawab didalamnya.

Kekacauan Dalam Operasi Militer G30S PKI

Salim Said menyebutkan, berdasarkan penuturan Letnan Kolonel Penerbang Heru Atmodjo dalam bukunya, Gerakan 30 September: Kesaksian Letkol (Pnb.) Heru Atmodjo, adalah Syam yang sebenarnya langsung memimpin operasi militer pada satu Oktober pagi itu.

"Heru Atmodjo berada di Senko, pusat kegiatan Gestapu pada pagi hari itu merasa heran melihat bagaimana Syam, seorang sipil, memimpin langsung operasi militer, sementara di sekitarnya ada Brigadir Jenderal TNI Supardjo, Letnan Kolonel Untung, serta Kolonel Latif." ungkap Salim.

Lebih lanjut menurut Salim, kekacauan dan akhirnya kegagalan operasi G30S PKI pimpinan Syam itulah yang mendorong Heru Atmodjo mencurigai operasi tersebut sebagai gerakan militer yang memang dirancang untuk gagal.

Foto: Jenderal AH Nasution saat proses pemakaman 6 Jenderal Angkatan Darat (Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI)

"Tidak terlalu sulit sebenarnya untuk mengerti dasar kecurigaan Heru Atmodjo tentang sosok Syam. Lihat saja bagaimana pasukan yang ditugaskan di Monas tidak disiap kan logistiknya. Akibatnya, mereka kelaparan. Sebagian dari mereka (Batalion 530 dari Brawijaya) dengan mudah siang itu ditarik masuk ke Kostrad untuk disuguhi makan siang." ungkap Salim Said. 

"Batalion 454 dari Diponegoro yang dalam keadaan kelaparan mundur ke wilayah Pangkalan Udara Halim, mendapatkan makan yang secara tergesa-gesa disiapkan oleh Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kolonel Udara Wisnu Djajengminardo." lanjutnya.

Lalu, bagaimana harus menjelaskan bahwa seorang jenderal, seorang kolonel, seorang letnan kolonel, dan sejumlah mayor, kapten, dan letnan, secara berjamaah menjadikan diri mereka anak buah seorang sipil dalam sebuah operasi militer yang begitu penting dan rumit?

Foto: Suasana pemakaman 6 Jenderal Angkatan Darat (Dok. Film Pengkhianatan G30S PKI)

Apakah keputusan PKI mendukung gerakan para “perwira maju” dibawah pimpinan Letnan Kolonel Untung diubah oleh Syam di lapangan, dari posisi hanya sebagai “pendukung” berubah menjadikan dirinya pemimpin operasi?.

Dalam catatan Salim Said, pada sidang Mahmillub, Sudisman tidak membicarakan penyim pangan yang dilakukan Syam tersebut. Sudisman hanya menegaskan bahwa Syam berhubungan langsung de ngan D.N. Aidit. Artinya, Sudisman tidak tahu apa persisnya perintah Aidit kepada Syam.

Sebagaimana yang disaksikan beberapa tokoh G30S PKI yang berada di sekitar Syam pada pagi hari pertama bulan Oktober di Senko, adalah Syam yang memerintahkan pembunuhan dua jenderal yang tiba dengan selamat di Lubang Buaya, ketika yang lainnya sudah terlebih dahulu terbunuh di rumah masing-masing.

"Juga perlu dicatat bahwa Brigjen Supardjo, Kolonel Latif, maupun Letnan Kolonel Untung, semua mengaku terkejut ketika tahu terjadinya pembantaian tersebut. Supardjo, Latif, dan Untung memang tidak punya akses langsung kepada pasukan yang bertugas di lapangan pada pagi itu. Ini juga fenomena yang aneh." jelas Salim dalam bukunya.

Pembunuhan memang tak terhindarkan karena persiapan penculikan tidak dilakukan dengan perencanaan yang teliti dan saksama. Keadaan yang demikian ini hampir bisa dipastikan disebabkan oleh kepemimpinan Syam yang tidak ditopang oleh pengalaman militer dalam memimpin sebuah operasi yang rumit dan sensitif.


Foto: Cuplikan film Pengkhianatan G30S PKI

Sebagian besar pasukan yang melakukan penculikan adalah orang baru di Jakarta. Mereka kemungkinan besar bukan hanya tidak kenal Jakarta, juga tidak kenal dengan baik oleh mereka yang akan diculiknya. 

Salim berpendapat, faktor persiapan operasi yang tidak rapi yang menyebabkan terjadinya kepanikan di lapangan hingga menjadi faktor utama gagalnya Operasi Militer G30S PKI.


Agen Ganda yang Menyusup ke PKI

Siapa sebetulnya Syam Kamaruzzaman?, ketika berada dalam tahanan militer, kawan-kawannya sesama tahanan politik menjauhinya, orang kepercayaan Aidit yang menjabat sebagai Kepala Biro Khusus PKI tersebut kerap diteriaki sebagai "Agen CIA!".

"Selain peran-peran agen asing, yang juga amat penting, bahkan mutlak diteliti, adalah peran Syam Kamaruzzaman bin Ahmad Mubaidah. Sebagai intel dan Kepala Biro Khusus PKI, Syam dicurigai beberapa kalangan bekerja untuk beberapa pihak sekaligus." tulis Salim Said.

Menurut penuturan Anak Marhaen (A.M.) Hanai, salah seorang tokoh Angkatan 45 dan anak angkat Presiden Sukarno, dalam bukunya yang berjudul Menggugat Kudeta Soeharto Dari Gestapu ke Supersemar, pada zaman Revolusi, Syam Kamaruzzaman, yang lahir pada 30 April 1924 di Tuban, Jawa Timur, bekerja sebagai intel polisi di Pati, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Misteri Syam Kamaruzzaman, Tokoh Kunci G30S PKI yang Diduga Agen CIA

Atasannya adalah pembesar polisi Kota Pati yang bernama Mudigdo, seorang yang berasal dari keluarga ningrat yang juga kelahiran Tuban. Dokter Tanti yang kemudian menjadi istri D.N. Aidit adalah putri Mudigdo dari perkawinannya de ngan perempuan Minangkabau yang bernama Siti Aminah.

Di kemudian hari berseliweran informasi mengenai berbagai kegiatan intel yang pernah dikerjakan Syam. Yang paling banyak mendapat perhatian adalah kegiatannya sebagai intel tentara.

"Disebutkan bahwa di Jakarta, Syam pernah menjadi intel Kodam Jaya, di Jawa Barat pernah menjadi intel untuk Kolonel Suwarto, Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Yang tetap menjadi pertanyaan, apakah Syam bekerja di kalangan militer sebagai orang PKI atau dia adalah agen tentara yang disusupkan ke dalam PKI." tulis Salim. 

Mengingat bahwa Syam sudah menjadi orang kiri pada zaman Revolusi, Salim lebih cenderung menyimpulkan Syam sebagai agen Komunis dalam tentara. Sebagai pimpinan Biro Khusus PKI yang langsung berada di bawah D.N. Aidit, posisi Syam sebagai intel di kalangan tentara sangat menguntungkan kegiatannya dalam membina para perwira yang kemudian di kenal sebagai “perwira berpikiran maju”. (Buz)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bung Towel Ultimatum Shin Tae-yong: Ketum PSSI Erick Thohir Ancam Mundur Jadi Sindiran untuk Timnas Indonesia

Bung Towel Ultimatum Shin Tae-yong: Ketum PSSI Erick Thohir Ancam Mundur Jadi Sindiran untuk Timnas Indonesia

Kegagalan Shin Tae-yong menjawab target PSSI untuk meraih poin di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi sorotan tajam bagi Bung Towel. 
Beberkan 4 Masalah Inti, Jokowi Beri Peringatan ke Gubernur Jakarta Terpilih

Beberkan 4 Masalah Inti, Jokowi Beri Peringatan ke Gubernur Jakarta Terpilih

Presiden RI ke-7 Jokowi memeberkan empat masalah inti di Jakarta yang mesti diperhatikan gubernur terpilih 2024 mendatang.
Mensos Gus Ipul Tegaskan Tak Ada Program Bansos untuk Judi Online

Mensos Gus Ipul Tegaskan Tak Ada Program Bansos untuk Judi Online

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada program bantuan sosial (bansos) untuk judi online atau judol.
Kadek Arel Usung Misi Pribadi Jelang Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025

Kadek Arel Usung Misi Pribadi Jelang Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025

Pemain Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel Priyatna, menyatakan bahwa dirinya memiliki target bersama skuad Garuda yang akan tampil di Piala Asia U-20 2025.
Presiden AS Joe Biden Beri Izin Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Jubir Kremlin: Gelombang Ketegangan Baru

Presiden AS Joe Biden Beri Izin Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Jubir Kremlin: Gelombang Ketegangan Baru

Kantor presiden Rusia, Kremlin merespons laporan media soal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunkan rudal jarak jauh ke Rusia.
Omongan Jujur Kevin Diks Setelah Dicoret Timnas Indonesia Karena Cedera: Sangat Mengecewakan

Omongan Jujur Kevin Diks Setelah Dicoret Timnas Indonesia Karena Cedera: Sangat Mengecewakan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memutuskan untuk mencoret nama Kevin Diks usai pemain FC Copenhagen ini mengalami cedera.
Trending
Mees Hilgers Bikin Prediksi Skor untuk Laga Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Mees Hilgers Bikin Prediksi Skor untuk Laga Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, membuat prediksi skor untuk pertandingan melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (19/11/2024).
Omongan Jujur Kevin Diks Setelah Dicoret Timnas Indonesia Karena Cedera: Sangat Mengecewakan

Omongan Jujur Kevin Diks Setelah Dicoret Timnas Indonesia Karena Cedera: Sangat Mengecewakan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memutuskan untuk mencoret nama Kevin Diks usai pemain FC Copenhagen ini mengalami cedera.
Kadek Arel Usung Misi Pribadi Jelang Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025

Kadek Arel Usung Misi Pribadi Jelang Bela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025

Pemain Timnas Indonesia U-20, Kadek Arel Priyatna, menyatakan bahwa dirinya memiliki target bersama skuad Garuda yang akan tampil di Piala Asia U-20 2025.
Kejagung Beberkan Peran Bos Sriwijaya Air Hendry Lie di Pusaran Korupsi Timah: Jadi Tersangka Ke-22

Kejagung Beberkan Peran Bos Sriwijaya Air Hendry Lie di Pusaran Korupsi Timah: Jadi Tersangka Ke-22

Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap dan menahan tersangka kasus dugaan korupsi timah bos Sriwijaya Air Hendry Lie yang merugikan negara Rp300 triliun.
Bung Towel Ultimatum Shin Tae-yong: Ketum PSSI Erick Thohir Ancam Mundur Jadi Sindiran untuk Timnas Indonesia

Bung Towel Ultimatum Shin Tae-yong: Ketum PSSI Erick Thohir Ancam Mundur Jadi Sindiran untuk Timnas Indonesia

Kegagalan Shin Tae-yong menjawab target PSSI untuk meraih poin di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menjadi sorotan tajam bagi Bung Towel. 
Beberkan 4 Masalah Inti, Jokowi Beri Peringatan ke Gubernur Jakarta Terpilih

Beberkan 4 Masalah Inti, Jokowi Beri Peringatan ke Gubernur Jakarta Terpilih

Presiden RI ke-7 Jokowi memeberkan empat masalah inti di Jakarta yang mesti diperhatikan gubernur terpilih 2024 mendatang.
Presiden AS Joe Biden Beri Izin Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Jubir Kremlin: Gelombang Ketegangan Baru

Presiden AS Joe Biden Beri Izin Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh ke Rusia, Jubir Kremlin: Gelombang Ketegangan Baru

Kantor presiden Rusia, Kremlin merespons laporan media soal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunkan rudal jarak jauh ke Rusia.
Selengkapnya
Viral