Bogor, Jawa Barat - Sejak awal pandemi pada tahun 2020, Program Kartu Prakerja yang digerakan oleh Kementerian Perekonomian ini menjadi program yang paling laris diminati masyarakat. Bagaimana tidak, karena besaran intensif yang diberikan kepada peserta yang lolos sangat bermanfaat.
Serta pekerja atau buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), maupun pekerja yang sedang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Adanya Kartu Prakerja ini menurut laman resminya, bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, juga mengembangkan kewirausahaan.
Pada hari ini (17/6/2022), Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta beberapa jajaran pemerintahan lainnya telah menghadiri acara Silaturahmi dengan Alumni Penerima Kartu Prakerja. Acara ini berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Dalam acara ini Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada pendaftar yang sangat antusias pada program ini meski dalam suasana pandemi.
Presiden menyampaikan telah diterima peserta Kartu Prakerja sebanyak 12,8 juta orang dari jumlah pendaftar 115 Juta orang.
“Saya sangat apresiasi yang mendaftar sampai saat ini sudah 115 juta, yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, ini bukan jumlah yang kecil. Yang produktifitasnya meningkat, skill meningkat, pengalaman kerjanya karena pelatihan ini menjadi meningkat,” ujar Presiden Jokowi dalam acara Temu Raya Alumni Program Prakerja, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat (17/6/2022).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) juga mengatakan berdasarkan data yang telah diterima terdapat 12,8 juta orang sebagai peserta dari program Kartu Prakerja.
95% peserta telah menerima intensif dan sebagai program Sustainable Development Goals (SDGs) dari 514 Kabupaten dan Kota se Indonesia.
“Dari data yang masuk 56% tinggal di desa, 49% adalah perempuan dan 3% adalah penyandang disabilitas. Keberhasilan ini menggabungkan supply dan demand dan seluruhnya dibentuk dalam ekosistem yang terus bergerak secara dinamis menggunakan database dan AI,” terang Airlangga.
Selama 2 tahun program ini berjalan, terdapat 30% yang sebelumnya adalah pengangguran dan kini telah bekerja.
Selain itu sebesar 90% peserta yang mengikuti program untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing, juga 66% yang menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapat pekerjaan.
Namun selain laporan keberhasilan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menegaskan agar program ini selalu dilakukan evaluasi untuk terus mengembangkan menjadi lebih baik lagi.
“Saya rasa sudah jelas semua manfaat (Kartu Prakerja). Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim, dan kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak diterima,” pesan Presiden Jokowi. (Kmr)
Load more