Jakarta - Seorang jamaah haji embarkasi JKG 11, Siti Zahro (62) yang sempat koma dan dirawat di RS Al Madinah, kini berangsur-angsur membaik.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Muhaimin Munizu, yang memimpin tim visitasi mengabarkan bahwa keadaan Siti Zahro sudah membaik dan sudah bisa berkomunikasi aktif. Bahkan Siti Zahro sempat minta untuk berkomunikasi melalui video call dengan keluarganya di tanah air. Walau demikian, Siti Zahro masih menjalani perawatan di ruang intensif khusus jantung RS Al Madinah.
“Alhamdulillah kondisi Ibu Siti Zahro berangsur-angsur membaik dan sudah bisa komunikasi dengan keluarganya di kampung melalui video call,” kata Muhaimin.
Dilansir dari kemenag.go.ig, Muhaimin kemarin (21/6/2022) merupakan hari ketiga Siti Zahro dirawat di RS Al Madinah. Dokter KKHI Madinah ini mengaku bersyukur, melihat perkembangan kesehatan Siti Zahro yang sangat signifikan. Sehingga perlahan-lahan alat bantu pernapasan sudah dilepas dan obat-obat penguat otot jantung dihentikan.
“Kemarin alat bantu napas sudah dilepas, lalu obat penguat otot jantung dosisnya diturunkan perlahan-lahan, hingga dihentikan” katanya.
Muhaimin mengatakan, Siti Zahro mengaku sudah merasa lebih baik, keluhan sesak dan rasa sakit di dada berkurang namun masih terasa mual. Siti Zahro sudah bisa berkomunikasi aktif dengan tim visitasi, dan bahkan mampu menandatangani sendiri persetujuan tindakan medis lanjutan.
Berdasarkan informasi dari tim dokter yang menangani di RS Al Madinah, Siti Zahro mengalami serangan jantung atau infark miokard akut yang menyebabkan henti jantung. Sehingga perlu dirujuk ke pusat jantung Cardiac Centre Madinah di RS King Fahd untuk angiografi koroner dan pemasangan ring jantung.
“Rencananya hari ini rujuk ke Madinah Cardiac Centre, RS King Fahd untuk penanganan lanjutan yaitu Angiografi Koroner dan dilanjutkan pemasangan ring jantung,” katanya.
Menurut dokter Fajriani Damhuri, TKH kloter JKG 011, peristiwa ini berawal ketika Siti Zahro akan pergi menunaikan Salat Ashar di Masjid Nabawi melalui pintu 13. Tiba-tiba saja Siti Zahro merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap. Ia lalu dihampiri Emergency Medical Team (EMT) Nabawi, lalu dibawa ke klinik Al Safiah. Dalam perjalanan tiba-tiba tak sadarkan diri diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Sesaat kemudian diintubasi kemudian dirujuk ke RS Al Madinah.
Fajriani mengatakan, Siti Zahro ini memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat. Siti Zahro tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak jam tiga pagi sampai sore tanpa istirahat.(chm)
Load more