Sleman, DIY - Sebanyak 84 santri pondok pesantren Bumi Cendekia di Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, pondok pesantren ditutup dari aktifitas apapun untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih meluas.
Penutupan pondok pesantren dilakukan untuk keperluan sterilisasi. Bahkan, aktivitas kegiatan belajar belajar juga dihentikan.
"Kita mencoba untuk nanti sementara menutup kegiatan yang ada di pondok pesantren paling tidak selama 14 hari karena dipergunakan untuk sterilisasi dan kegiatan belajar mengajar dinonaktifkan dulu," jelas Yakti Yudanto, Panewu Mlati,
Selain menutup ponpes, pihaknya juga langsung melakukan Swab PCR massal kepada sekitar 40 santri lainnya.
Meski hasil swab PCR dinyatakan negative, tapi dalam beberapa hari berikutnya para santri kembali dilakukan tes PCR yang kedua, karena mereka mengalami gejala khas Covid-19.
"Karena ada gejala dari siswa ponpes Bumi Cendekia yang kemarin negatif, kemudian kita ambil langkah untuk melakukan Swab lagi PCR di Puskesmas Mlati II," jelasnya.
Sambil menunggu hasilnya keluar, santri diminta tetap menjalani isolasi mandiri di pondok. Nantinya jika ada yang positif, akan langsung dibawa ke shelter isolasi terpusat.
Sementara itu, 84 santri yang terlebih dahulu dinyatakan positif, telah dibawa ke tempat isolasi terpusat di shelter PIAT milik Universitas Gadjah Mada di kawasan Berbah Sleman.
Klaster penularan Covid-19 di ponpes Bumi Cendekia berawal dari adanya tiga orang santri yang mengalami demam. Setelah periksa ke Puskesmas dan dilanjutkan tes swab, hasilnya dinyatakan positif.
Dinas Kesehatan Sleman kemudian melakukan swab massal kepada 125 kontak erat lainnya, dan didapati 81 orang positif sehingga totalnya 84.
"Yang sudah kita ketahui positif 84 siswa dan pengasuh yang sudah kita bawa ke isoter," pungkas Yakti. (Andri Prasetiyo/mii)
Load more