Nilai lain yang kini terus diteladani banyak elite PKB, Gusdur sebagai sosok yang senang bersilaturahmi, menyambungkan nilai kebangsaan dengan semua golongan, termasuk lintas agama, suku, dan budaya.
Gusdur pula tidak segan untuk menyapa anak-anak muda. Ia bicara dengan bahasa-bahasa yang dipahami oleh mereka. Sisi humanis ini menjadi identitas bagi kepengurusan PKB di semua tingkat.
Kiai Maman pun paham atas narasi terbuka Cak Imin dan Yenny Wahid. Menurutnya, daripada saling sindir atau pakai buzzer untuk menyerang pribadi, mending seperti Cak Imin dan Mbak Yenny, dua anak ideologis Gusdur yang memilih perang narasi sendiri.
"Belajar dari keduanya, kita mengingat cara Gusdur bahwa konflik adalah salah satu uoaya untuk mencerdaskan publik," kata Kiai Maman menutup.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Mindpol, Priyo Pamungkas menganggap bahwa perang narasi Muhaimin dan Yenny adalah sekedar guyonan ala santri. Mindpol sebagai lembaga riset dan analisa politik menilai bahwa Cak Imin sangat lihai memainkan narasi.
"Momentum ini bisa dikapitalisasi oleh PKB untuk meningkatkan popularitas partai dan figur Cak Imin sebagai capres atau cawapres RI. Kita tahu bahwa Cak Imin ini adalah politisi yang sangat mumpuni," tuturnya.(PPK)
Load more