Sebelumnya, Pierre memang sudah berjanji kepada Yusuf Rosak yang kebetulan ada tugas di Jakarta, bahwa pada tanggal 1 Oktober, keduanya akan pulang bersama-sama ke Semarang.
Pada waktu berusaha menjemput itu, Yusuf memang melihat beberapa panser di sekitar rumah Jenderal Nasution yang disangkanya hanya latihan, ia tidak tahu kejadian yang sebenarnya.
Foto: Kapten Pierre Tendean dan Keluarga (Sumber: IG @vz_pierre)
Mendengar keterangan Yusuf Rosak itu, lbu Pierre menjadi lega dan mengatakan kepada Mitzi,
"Nah, itu dia, kau masih berpikir yang bukan-bukan, Pierre kan sedang bertugas dengan Pak Nas, kenapa kau bertanya kepada Panglima segala?" tulis Masykuri, mengutip kata-kata Maria Elizabeth.
Dulu, saat Pierre Tendean masih ditempatkan pada medan berbahaya, menyusup ke dalam wilayah Malaysia dalam Operasi Dwikora di Kalimantan, Maria Elizabeth meminta putranya ditarik pulang dari garis depan. Ia ingin putra satu-satunya itu ditempatkan dalam zona aman dari perang.
Pierre Tendean, akhirnya ditarik pulang berkat permintaan ibunya itu dan kemudian ditempatkan dalam tugas baru, sebagai Ajudan Menhan Pangab, Jenderal Nasution.
Tapi ajal manusia siapa yang dapat menebak? Kapten Pirre Tendean, sang Ajudan ganteng yang penuh talenta itu, akhirnya gugur, justru disaat ia berada ditempat yang dekat dengan ibunya.
Load more