Jakarta - Forum G20 AMR Side Event Meeting akan menyoroti potensi penyakit infeksi yang tidak bisa disembuhkan karena pengaruh antimikroba. Sebab, antimikroba kini telah menjadi masalah besar dunia, bahkan disebut sebagai silent epidemic.
“Jika tidak ada upaya memadai, dunia dapat masuk ke era di mana antimikroba, termasuk antibiotika, antijamur, antivirus, antiparasit dan lainnya, menjadi tidak mempan lagi untuk mengobati infeksi,” kata Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Menurut Tjandra, antimikroba berisiko memicu masalah besar bagi kesehatan manusia. Sebab, penyakit menular akan semakin merajalela tanpa terkendali karena tidak bisa disembuhkan.
Pertemuan G20 AMR Pre-event Meeting terbagi menjadi dua sesi diskusi. Dua sesi itu meliputi upaya berbagai sektor secara spesifik melakukan surveilans antimicrobial usage dan antimicrobial resistance control, serta upaya mengintegrasikannya.
“Yang presentasi mewakili kegiatan surveilans pada manusia dan juga di rumah sakit, surveilans pada hewan, pada perikanan (aquaculture), dan pada lingkungan,” ujarnya.
Di akhir sesi pertama dibahas tentang target yang dapat dijadikan surveilans bersama antarnegara, baik dalam bentuk patogen yang spesifik, fenotipe resisten, penanda molekuler dan atau grup antimikrobial tertentu.
Load more