Ismail pun membeberkan sejumlah risiko yang mungkin dialami pengguna eHAC.
“Dengan akses ke informasi paspor seseorang, tanggal lahir, riwayat perjalanan, dan banyak lagi, peretas dapat menargetkan mereka dalam skema yang rumit (dan sederhana) untuk mencuri identitas mereka, melacak mereka, menipu mereka secara langsung, dan menipu mereka hingga ribuan dolar,” tulis Ismail.
Menurut pemerhati media sosial ini, rumah sakit juga rentan diretas akibat kebocoran data ini. Sebab data 226 rumah sakit dan klinik di Indonesia menjadi terbuka.
“Peretas dapat memanen data dari aplikasi di masing-masing rumah sakit dan staf mereka, menggunakan informasi ini untuk menargetkan rumah sakit dalam berbagai serangan phishing, penipuan, dan virus,” ujarnya.
Ismail berharap data pengguna eHAC masih aman karena vpnMentor ini merupakan hacker yang beretika.
“vpnMentor ini ethical hacker, spt mas @secgron. Tdk mencuri atau menjual data. Kami menghubungi berbagai pihak yang bertanggung jawab atas eHAC untuk memberi tahu mereka tentang kerentanan dan menyarankan cara untuk mengamankan sistem mereka,” cuitnya lagi. (act)
Load more