Jakarta – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) ramai diperbincangkan publik setelah kasus penyaluran dana donasi ACT yang dianggap tidak transparan. Tagar #JanganpercayaACT pun viral di Twitter sejak Minggu malam (2/7/2022).
Melalui akun Twitter @ayang_utriza, seorang netizen mengunggah cuitan mengenai pemberitaan majalah Tempo yang mengungkap dugaan penyelewengan di lembaga Aksi Cepat Tanggap yang mayoritas mengumpulkan dana umat.
¨Sering ditegaskan agar @DivHumas_Polri @Kemenkumham_RI @kemendagri membongkar dana ZIS yg dikumpulkan Aksi Cepat Tanggap yg diduga dikirim ke LSM teroris & u/memperkaya pribadi-2. Cabut izin ACT, tangkap pengurusnya, & sita semua uang ZIS ACT: kembalikan ke umat via @Kemenag_RI,¨ tulis akun Twitter @ayang_utriza.
Sering ditegaskan agar @DivHumas_Polri @Kemenkumham_RI @kemendagri membongkar dana ZIS yg dikumpulkan Aksi Cepat Tanggap yg diduga dikirim ke LSM teroris & u/memperkaya pribadi-2.
Cabut izin ACT, tangkap pengurusnya, & sita semua uang ZIS ACT: kembalikan ke umat via @Kemenag_RI pic.twitter.com/2O870nR3qY— Ayang Utriza Yakin (@Ayang_Utriza) July 3, 2022
Netizen tersebut berharap agar dilakukan tindak tegas oleh Polri, Kemenkumham dan Kemendagri terkait penyelewengan dana yang dilakukan Lembaga ACT. Bahkan, ACT diduga mengirimkan dana ke teroris dan untuk kepentingan pribadi memperkaya para petinggi.
Diketahui, gaji para petinggi ACT bahkan mencapai Rp 250 juta dinilai tidak masuk akal. Pegiat sosial media Eko Kuntadhi melalui akun Twitternya @_ekokuntadhi menyampaikan bahwa gaji petinggi mencapai nilai fantastis yakni Rp 250 juta per bulan.
Load more