Jakarta - Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengaku terkejut terkait adanya dugaan penyelewengan dana masyarakat oleh lembaga amal Aksi Cepat Tanggap (ACT).
"Jika itu benar, itu telah mencoreng nama lembaga yang menghimpun dana masyarakat," ujar Anwar Abbas kepada tvOne, Senin (4/7/2022).
Dia menuturkan besarnya gaji petinggi ACT mulai dari presiden hingga level manajer yang mencapai Rp250 juta sebulan sangat melukai masyarakat, apalagi jika ada penambahan fasilitas.
Menurut dia, hal itu jelas sangat berlebihan terkait upah yang diterima para petinggi ACT.
"Saya benar-benar sangat terkejut mendengar dan membaca bagaimana besarnya gaji mereka. Itu sangat berlebihan," jelasnya.
Oleh karena itu, Anwar Abbas mengatakan polemik penyelewengan dana ACT sangat berimbas terkait kondisi masyarakat.
Sebab, masyarakat yang berdonasi akan sangat terpukul terkait dugaan penyelewengan dana tersebut.
"Pokoknya, saya sangat kecewa dengan perilaku mereka yang sangat materialistis dan hedonistis," imbuhnya.
Sebelumnya, ramai tagar #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaACT di sosial media Twitter. Tagar ini muncul tak lama setelah Majalah Tempo mengeluarkan laporan utama berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat'.
Dalam laporan tersebut diketahui bahwa petinggi ACT disebut menerima sejumlah fasilitas mewah berupa mobil operasional jenis Alphard dan penggunaan dana donasi untuk operasional yang berlebihan. (lgn)
Load more