Semarang, Jawa Tengah - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) lebih canggih dari penjahat. Hal itu Presiden sampaikan dalam pidatonya saat memimpin upacara peringatan hari Bhayangkara ke-76 tahun 2022.
Belakangan ini, kejahatan berbasis teknologi marak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi meminta institusi Polri agar lebih canggih dari penjahat.
"Kita harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru," kata Jokowi di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022).
Tak lupa Presiden juga memberikan apresiasi kepada Polri karena selalu melakukan inovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi.
Presiden berharap Polri bertransformasi menjadi institusi modern dan bisa bekerja sama dengan TNI, Kementerian, dan lembaga terkait ketika bertugas.
"Individu anggota Polri dan kelembagaan Polri harus terus berinovasi harus semakin adaptif responsif," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta kepada Polri agar jangan ceroboh dalam bertugas. Pasalnya, hal itu bisa merusak citra dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Saya juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial setiap kecerobohan apapun di lapangan sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri," katanya.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sebanyak 28,6 persen tugas Polri sesuai dengan visi presisi dinyatakan belum selesai.
Kemudian, institusi tersebut juga harus tetap waspada terhadap ketidakpastian global, seperti krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan. (syf/ner)
Load more