LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kapitan Pattimura
Sumber :
  • tim tvOne-viva.co.id

Sejarah Tentang Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura yang Viral Usai Disebut dalam Ceramah Ustadz Adi Hidayat

Nama Thomas Matulessy jadi bahan perbicangan di media sosial usai video ceramah Ustaz Adi Hidayat yang menyebut nama Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy viral.

Selasa, 5 Juli 2022 - 17:07 WIB

Jakarta - Nama Thomas Matulessy atau yang dikenal dengan Kapitan Pattimura menjadi bahan perbicangan di media sosial. Hal itu terjadi usai beredarnya sebuah video ceramah Ustaz Adi Hidayat yang menyebut bahwa nama Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy bukanlah Thomas Matulessy.

“Di uang seribu itu ada satu gambar namanya Kapiten Pattimura. Banyak orang menyebut kemudian Thomas Matulesi. Kami berusaha mencari lihat, tanya pakar sejarah dikumpulkan Allahu Akbar, ternyata nama aslinya Kapiten Pattimura itu bukan Thomas tapi Ahmad Lussy. Bukan Thomas Matulesi tapi Ahmad Lussy,” ujar Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah ceramah, dikutip oleh tvOnenews dari Twitter @yaniarsim, Selasa (5/7/2022).

Dalam rekaman yang berdurasi 1 menit 24 detik tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan lebih lanjut bahwa Ahmad Lussy seorang pejuang dan kyai.

Lantas bagaimana sejarah mengenai pahlawan nasional dari Maluku ini yang selama ini diketahui oleh masyarakat secara umum? Berikut sejarah mengenai Kapitan Pattimura yang dilansir dari ditsmp.kemdikbud.go.id.

Pattimura lahir pada 8 Juni 1783 di Saparua, Maluku. Pattimura yang memiliki nama asli Thomas Matulessy adalah anak dari pasangan Frans Matulessy dan ibunya Fransina Silahoi. Adapun ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Yohanis.

Baca Juga :

Pattimura belajar berperang dari pelatihan militer oleh tentara Inggris, saat itu ia mencapai pangkat sersan mayor. Hal itu terjadi tepat pada 1810 saat Kepulauan Maluku diambil alih oleh Inggris dari Belanda.

Perjuangan Melawan Belanda

Permusuhan Pattimura dengan Belanda berawal dari penolakan Pattimura beserta rakyat Maluku terhadap pemulihan kekuasaan Belanda di tanah Maluku. Hal ini direspon tegas dengan dibuatnya “Proklamasi Haria” oleh Pattimura. “Proklamasi Haria” sendiri adalah nama hari peringatan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda.

Perlawanan bersenjata rakyat Maluku baru benar-benar pecah ketika Gubernur Van Middelkoop dan Residen Saparua Johannes Rudolf Van Der Berg berkuasa. Saat itu Pattimura disetujui sebagai kapten besar yang memimpin perjuangan, persetujuan itu diperoleh dari musyawarah dan konsolidasi kekuatan antar rakyat Maluku. Baru lah pada 17 Mei 1817, pria yang bernama asli Thomas Matulessy ini dikukuhkan sebagai “Kapitan Besar” pada upacara adat di Baileo Haria.

Jatuhnya Benteng Duurtsede

Setelah pelantikan sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa orang kepercayaannya yakni Anthony Rhebok, Philips Latumahina, Lucas Selano, Arong Lisapaly, Melchior Kesaulya, Sarasa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu. Pattimura bersama Philips Latumahina dan Lucas Selano kemudian melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede.

Kemudian, penyerbuan yang dilanjutkan dengan jatuhnya Benteng Duurstede ke tangan pejuang Maluku ini membuat pihak Belanda di Kota Ambon kebingungan. Mengatasi hal itu, Gubernur Van Middelkoop dan Komisaris Engelhard memutuskan untuk melakukan gerakan militer besar ke Saparua di bawah pimpinan Mayor Beetjes, yang kemudian dikenal dengan “Ekspedisi Beetjes”.

Sadar Belanda akan melakukan penyerangan, Pattimura langsung mengatur taktik di mana pasukan rakyat sekitar seribu orang diatur dalam pertahanan sepanjang pesisir, dari Teluk Haria sampai Teluk Saparua. Karena strategi ini, Pejuang Maluku berhasil mengalahkan Mayor Beetjes dan pasukannya.

Pengkhianatan Terhadap Pattimura

Pada tanggal 4 Juli 1817, sebuah armada yang dipimpin Overste de Groot menuju Saparua dengan tugas untuk mengalahkan Pejuang Maluku dengan cara lain. Berbagai cara dilakukan seperti siasat berunding, serang mendadak, aksi vandalisme, dan adu domba. 

Bersumber dari Buku “Kapitan Pattimura” oleh I. O. Nanulaitta, puncaknya, Belanda memanfaatkan dendamnya Raja Booi yang menjual informasi kepada Belanda setelah Pattimura menurunkan posisinya sebagai pemimpin rakyat.

Saat itu, pada tanggal 11 November 1817 dengan didampingi beberapa orang pengkhianat, Letnan Pietersen bersama beberapa pasukannya berhasil menangkap Pattimura dan Philips Latumahina di sebuah rumah pada Hutan Booi. 

Nahasnya, lima hari setelah ditangkap, Pattimura dan beberapa pengikutnya mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada 16 Desember 1817 di Kota Ambon.

Pattimura sebagai Pahlawan Nasional Indonesia

Pada 6 November 1973, Pattimura dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 87/TK.

Adapun Pattimura dan perperangannya dengan Belanda telah digunakan sebagai simbol perjuangan Maluku, yang diadopsi oleh Republik Maluku Selatan dan Republik Indonesia sendiri.

Di Ambon namanya diabadikan sebagai Universitas Pattimura, Bandara Pattimura, sebuah patung, dan jalan. Selain itu, setiap 15 Mei selalu diperingati sebagai Hari Pattimura. (mg3/put)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tips dari Ustaz Adi Hidayat agar Bisa Menekan Kasus Korupsi di Indonesia, Maka Mulailah Amalkan Ini

Tips dari Ustaz Adi Hidayat agar Bisa Menekan Kasus Korupsi di Indonesia, Maka Mulailah Amalkan Ini

Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat mengatakan dengan amalan baik ini insyaallah bisa menekan kasus korupsi di Indonesia. Hal ini bisa menjadi masukan kepada ..
Boleh Gak Sih Shalat Witir Setelah Adzan Subuh Tiba? Ternyata Waktu Terbaiknya Ustaz Khalid Basalamah Bilang...

Boleh Gak Sih Shalat Witir Setelah Adzan Subuh Tiba? Ternyata Waktu Terbaiknya Ustaz Khalid Basalamah Bilang...

Pendakwah Ustaz Khalid Basalamah mendapat pertanyaan hukum melaksanakan shalat Witir yang baru dikerjakan setelah waktu adzan Subuh dikumandangkan muadzin.
Pelarian Berakhir! Empat Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Ditangkap

Pelarian Berakhir! Empat Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Ditangkap

Kejadian tembak-menembak yang mengerikan mengguncang Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1). Insiden ini dipicu oleh kasus penggelapan mobil rental
Tak Menyangka Bakal Jadi Tenar Megawati Hangestri Akui Bersyukur Bisa Harumkan Indonesia, Sosok Muslimah yang Tawadhu

Tak Menyangka Bakal Jadi Tenar Megawati Hangestri Akui Bersyukur Bisa Harumkan Indonesia, Sosok Muslimah yang Tawadhu

Belum lama ini, diketahui Megawati Hangestri baru saja mendapat penghargaan MVP (Most Valuable Player) diputaran ketiga. Dalam pujian berbagai Media Korea ia ..
Siap-siap Piala Asia U20 2025 di China, Indra Sjafri Resmi Panggil 34 Nama Pemain Timnas Indonesia untuk TC di Jakarta

Siap-siap Piala Asia U20 2025 di China, Indra Sjafri Resmi Panggil 34 Nama Pemain Timnas Indonesia untuk TC di Jakarta

Pelatih timnas Indonesia U20, Indra Sjafri memanggil 34 nama pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta untuk Piala Asia U-20 2025 di China.
Kronologi Lengkap Skandal Anggota DPRD Fraksi PDIP dengan Siswi SMP Depok, Polisi: Korban Diiming-imingi

Kronologi Lengkap Skandal Anggota DPRD Fraksi PDIP dengan Siswi SMP Depok, Polisi: Korban Diiming-imingi

Masih menyita perhatian publik soal kasus skandal oknum anggota DPRD Depok dari PDIP berinisial RK dengan seorang siswi SMP. 
Trending
Dibajak Oxford United, Transfer Calon Pemain Timnas Indonesia Pecahkan Rekor Transfer FC Utrecht

Dibajak Oxford United, Transfer Calon Pemain Timnas Indonesia Pecahkan Rekor Transfer FC Utrecht

Kedatangan Ole Romeny pada klub kasta kedua Liga Inggris Championship ini pada awalnya dipandang sebelah mata oleh publik Belanda mengingat hubungan dengan Timnas Indonesia.
Reaksi Berkelas Suporter Timnas Indonesia Usai Vietnam Rebut Gelar Piala AFF 2024 dari Thailand, Skuad Garuda Bakal...

Reaksi Berkelas Suporter Timnas Indonesia Usai Vietnam Rebut Gelar Piala AFF 2024 dari Thailand, Skuad Garuda Bakal...

Memasuki leg kedua melawan Thailand, tim Vietnam tiba-tiba membuka skor lebih dulu pada final Piala AFF 2024. Suporter Timnas Indonesia ikut bereaksi soal..
Disinggung soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Cuma Berani Beri Respons Begini...

Disinggung soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia, PSSI Cuma Berani Beri Respons Begini...

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya merespons soal pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Anggota Exco PSSI bilang jika
Bukan Marselino Ferdinan, Sosok Ini yang Dihubungi Pertama Kali oleh Ole Romeny Ketika Dapat Tawaran Oxford United

Bukan Marselino Ferdinan, Sosok Ini yang Dihubungi Pertama Kali oleh Ole Romeny Ketika Dapat Tawaran Oxford United

Ole Romeny resmi bergabung dengan Oxford United mengikuti jejak pemain Timnas Indonesia lainnya, Marselino Ferdinan.
Punya Pengalaman di Liga Champions, Pemain Liga Prancis Disebut Media Belanda Jadi Target Naturalisasi PSSI untuk Timnas Indonesia

Punya Pengalaman di Liga Champions, Pemain Liga Prancis Disebut Media Belanda Jadi Target Naturalisasi PSSI untuk Timnas Indonesia

Media Belanda AD melaporkan taktik PSSI yang bakal menaturalisasi pemain baru untuk Timnas Indonesia dari Liga Prancis. Pemain ini pernah main di Liga Champions
Komentar Pertama Ole Romeny Usai Dipinang Oxford United Jadi Sorotan, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Itu Jujur soal...

Komentar Pertama Ole Romeny Usai Dipinang Oxford United Jadi Sorotan, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Itu Jujur soal...

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia Ole Romeny resmi dipinang Oxford United FC dari FC Utrecht. Seusai bereragam Oxford United, Ole akhirnya jujur soal..
Puluhan Calon Jemaah Haji Kotim Mundur, Kemenag Angkat Bicara

Puluhan Calon Jemaah Haji Kotim Mundur, Kemenag Angkat Bicara

Sebanyak 34 calon jemaah haji asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, resmi mengundurkan diri dari keberangkatan haji
Selengkapnya
Viral