LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Westerling memimpin parade pada perayaan ulang tahun Ratu Juliana di Batavia.
Sumber :
  • Wikipedia

Cerita-Cerita Pilu Tentang 12 Minggu Operasi Pembantaian Kapten Westerling di Sulawesi Selatan

"Siapa yang tidak sanggup berdiri dengan kedua kaki berada dalam genangan darah setinggi pergelangan kaki, silahkan pergi sekarang!" kata Kapten Westerling.

Rabu, 6 Juli 2022 - 10:10 WIB

Dalam kenangan Opsir Penghubung Hay, sebelum pasukan khusus Belanda Depot Speciale Troepen atau DST pimpinan Kapten Westerling itu diberangkatkan ke Sulawesi Selatan, sang Kapten berpidato dihadapan anak buahnya. Dengan lantang ia berkata:

"Siapa yang tidak sanggup berdiri dengan kedua kaki berada dalam genangan darah setinggi pergelangan kaki, silahkan pergi sekarang!" kata Kapten Westerling.

Menurut Herman dan Wim, dua anggota pasukan khusus lainnya, saat itu, beberapa pemuda dalam barisan pasukan Westerling benar-benar memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Pinky, tiba-tiba dia kabur, terlalu berat baginya. Dia kembali ke bagian ketentaraan yang sebelumnya. Kapten tidak memandang rendah siapapun" kata Wim dan Herman sambil menunjukkan sosok seorang pemuda kurus di sebuah foto.

Baca Juga :

Foto: Kapten Westerling (Wikipedia)

Kesaksian mantan anak buah Westerling itu, dikisahkan oleh Maarten Hidskes, dalam bukunya "Di Belanda, Tak Seorangpun Mempercayai Saya" Korban Metode Westerling 1946-1947, diterjemahkan oleh Susi Moeiman, Maya Sutedja-Liem, Nurhayu Santoso, dan diterbitkan oleh Yayasan Obor 2018. 

Buku yang ditulis Maarten Hidskes ini sejatinya bercerita tentang pencarian dirinya, mengenai sejauh mana keterlibatan ayahnya, Piet Hidskes, tentara pasukan khusus belanda yang menjadi anak buah Westerling saat operasi militer di Sulawesi Selatan.

Sebagaimana diketahui, pasukan khusus Belanda pimpinan Kapten Westerling ini, dalam catatan sejarah, tiba di Makassar pada 5 Desember 1946, dengan membawa 120 orang personel. 

Westerling kemudian mendirikan markasnya di Mattoangin Makassar, Sulawesi Selatan. Dari Mattoangin, Westerling kemudian menyusun strategi untuk Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan) dengan caranya sendiri.

Foto: Kapten Westerling saat perpisahan di Mattoangin, 3 Maret 1947 (Dok. Maarten Hidskes)

Cara Westerling ini disebut tidak berpegang pada Voorschrift voor de uitoefening van de Politiek-Politionele Taak van het Leger - VPTL atau Pedoman Pelaksanaan bagi Tentara untuk Tugas di bidang Politik dan Polisional, mengenai ketentuan tugas intelijen serta perlakuan terhadap penduduk dan tahanan.  

 

Kisah Pilu Pembantaian Westerling

Pagi itu di Kampung Batua Makassar, 11 Desember 1946, pukul 10.30, ada 24 mayat tergeletak. Hal yang disebut sebagai "Peristiwa Sulawesi Selatan" yang berlangsung selama 12 Minggu, 11 Desember 1946 - 3 Maret 1947, menjadi catatan pilu tentang operasi 12 minggu, pembantaian Kapten Westerling di Sulawesi Selatan.

"Dengan mata merah Hay bercerita tentang orang-orang yang saat itu duduk berjongkok di lokasi tersebut, mereka dilanda kepanikan karena ketakutan, Semua kata tercekat dalam kerongkongan. Rasa ketakutan, siapa dapat giliran berikutnya" tulis Maarten Hidskes dalam bukunya itu.

Opsir Penghubung Hay, ketika Hidskes menulis bukunya telah berusia 80-an itu mencoba mengingat kembali, bagaimana saat Kapten Westerling melepas tembakan pertama eksekusinya.

Foto: Westerling memimpin parade pada perayaan ulang tahun Ratu Juliana di Batavia. (Wikipedia)

"Saat itu sulit dibayangkan, hampir surealistis. Westerling berdiri, kemudian bum, laki-laki itu jatuh tersungkur. Tak bisa dipercaya itu benar-benar terjadi" kisah Hay.

Para prajurit pasukan khusus itu, ketika menyatakan kesiapannya berdiri diatas genangan darah sebatas mata kaki seperti yang disampaikan dalam pidato Westerling sebelum mereka berangkat, kini tak bisa lagi mundur. Mereka suka ataupun tidak, harus mengikuti semua pembantaian itu.

Sejarawan Salim Said, dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi" menceritakan tentang kenangan masa kecilnya di Parepare Sulawesi Selatan, ketika pembantaian pasukan Westerling terjadi.

"Sebagai anak kecil di Parepare, yang masih terekam dalam ingatan saya dari peristiwa pembantaian Westerling adalah adegan pasukan KNIL menggiring anggota masyarakat untuk dikumpulkan di stasiun kendaraan bermotor" tulis Salim Said.

"Tidak lama kemudian, di jalan yang sama, di depan rumah saya, kearah kebalikannya, beriringan perempuan berjalan menangis meraung-raung. Pembantaian telah terjadi." lanjutnya. 

Penembakan memang sengaja dilakukan di depan mata banyak orang yang dikerahkan ke medan pembantaian. Tujuannya, memperluas dampak teror. 

Dalam catatan Salim Said, salah satu desa yang terkenal sehubungan dengan pembantaian itu adalah Suppa, di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Tokoh penting yang terbunuh di Suppa adalah Datu Suppa Toa (senior), Andi Makkasau, dan Datu Suppa Lolo (junior) Andi Abdullah Bau Massepe. 

Kedua bangsawan tinggi Bugis ini memainkan peran besar dalam mengorganisasikan serta mengarahkan gerakan mendukung kemerdekaan Indonesia. 

Mereka berdua adalah pemimpin kaum Republik yang memprakarsai pertemuan para pemimpin masyarakat untuk menyatakan dukungan kepada Republik Indonesia. Keduanya sangat dihormati dan berpengaruh di wilayah Suppa dan sekitarnya, karena itu banyak sekali pendukungnya.

Belanda tahu soal ini. Maka, selain menghabisi kedua Datu tersebut, sekitar hampir 300 orang pejuang Suppa, pengikut mereka, juga dihabisi.

 

Jumlah Korban Pembantaian Westerling

Jumlah korban pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan, dalam laporan resmi disebutkan 40 ribu jiwa. Namun dalam sebuah wawancara yang dilakukan Salim Said dengan Kapten Westerling di Amsterdam pada 1970, Sang Kapten membantah telah membunuh sebanyak itu.

“Tanyakan kepada Sarwo Edhie, Komandan Pasukan Khusus Indonesia, berapa banyak yang bisa dibunuh oleh pasukan khusus dalam waktu singkat,” kata Westerling, sebagaimana yang dituturkannya kepada Salim Said.

Baca Juga: Ditanya Tentang Pembantaian 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan, Kapten Westerling pun Tertawa

Menurut Salim, dalam wawancara tersebut, Kapten Westerling hanya mengaku membunuh 463 orang. Apakah yang 463 korban itu semua dihabisi oleh tangan Westerling sendiri? Tidak juga. 

Foto: Korban pembantain pasukan Kapten Westerling (Dok. Maarten Hidskes)

Westerling memang tidak selalu hadir pada setiap momen pembantaian. Tetapi ia yang memerintahkan langsung pembunuhan itu.

“Dalam kemiliteran, kita hanya diperintahkan, tapi kitalah yang memutuskan bagaimana menjalankan perintah itu. Operasi-operasi itu berjalan sendiri-sendiri dan saya bertanggung jawab atas semua kejadian.” ungkap Westerling pada Salim Said.

Di Parepare, misalnya, penembakan kabarnya dipimpin oleh Pembantu Letnan Van der Muilen, salah seorang anak buah Westerling. Di Parepare, 23 orang ditembak di stasiun kendaraan umum. 

Menurut Salim, usaha pelacakan yang dilakukan oleh Drs.Andi Makmur Makka, M.A. pada 1970 sulit menemukan jejak kematian lebih dari 3.000 jiwa. 

"Sejarahwan Dr. Anhar Gonggong menyebut angka sekitar 10.000, Tapi, itu memang tidak semuanya korban Wester ling.” tulis Salim Said. (Buz)

Ikuti terus berita terbaru di channel YouTube tvOneNews:

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Seketika Rezeki Mengalir Deras, Kata Ustaz Adi Hidayat Baca Doa Ini Juga Bisa Terhindar dari Kemaksiatan, Lebih Afdhol pada Waktu ...

Seketika Rezeki Mengalir Deras, Kata Ustaz Adi Hidayat Baca Doa Ini Juga Bisa Terhindar dari Kemaksiatan, Lebih Afdhol pada Waktu ...

Bacaan doa atau zikir ini dikatakan mustajab kalau dibaca hari jumat oleh Ustaz Adi Hidayat. Dianggap mampu mengabulkan, beberapa doa bila secara sungguh ...
Pengajuan Banding Israel Ditolak, Jaksa ICC: Tak Ada Dasar Hukum Penangguhan Penangkapan Netanyahu

Pengajuan Banding Israel Ditolak, Jaksa ICC: Tak Ada Dasar Hukum Penangguhan Penangkapan Netanyahu

Jaksa ICC menyatakan pengajuan banding Israel terhadap surat perintah penangkapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya harus ditolak, dan proses banding dihentikan.
Pria Paruh Baya Meninggal di Minimarket Kota Bogor, Korban Sempat Berbelanja

Pria Paruh Baya Meninggal di Minimarket Kota Bogor, Korban Sempat Berbelanja

Seorang pria tergeletak dan meninggal dunia di salah satu minimarket, Jalan Pandu Raya, Tegal Undil, Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (29/11).
Meski Timnas Indonesia Gunakan Skuad U-22, Ronaldo Kwateh Tak Gentar Hadapi Para Lawan yang Pakai Tim Senior di Piala AFF 2024

Meski Timnas Indonesia Gunakan Skuad U-22, Ronaldo Kwateh Tak Gentar Hadapi Para Lawan yang Pakai Tim Senior di Piala AFF 2024

Pemain Timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh optimistis bisa berbicara banyak di Piala AFF 2024 meski skuad Garuda hanya didominasi para pemain U-22. 
Ada Kabar Buruk, BMKG Prediksi Hampir Seluruh Kota Besar Indonesia diguyur Hujan Hari Ini, Simak Informasinya

Ada Kabar Buruk, BMKG Prediksi Hampir Seluruh Kota Besar Indonesia diguyur Hujan Hari Ini, Simak Informasinya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota besar di Indonesia diguyur hujan pada Sabtu (30/11).
PKB Ingin Beri Peran Luas untuk Perempuan: Meningkatkan Kualitas Menjadi Pemimpin, Terutama di Dunia Politik

PKB Ingin Beri Peran Luas untuk Perempuan: Meningkatkan Kualitas Menjadi Pemimpin, Terutama di Dunia Politik

Wakil Ketua Umum  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa partainya ingin memberikan peran yang luas bagi para perempuan terutama di panggung politik.
Trending
Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Siapa sangka dengan amalan ringan ini mampu membuka pintu rezeki di subuh hari, Buya Yahya ungkap bacaan untuk buka pintu rezeki di subuh hari, bacaan apakah?
Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Pemain keturunan Maluku Kevin Diks bahkan membuat Timnas Indonesia disorot media Eropa khusunya Jerman berkat penampilan impresifnya dalam membela FC Copenhagen
Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) blak-blakan menyebut Timnas Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara elite Asia hingga memprediksi skuad Garuda akan juara Piala AFF 2024.
Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyebut setelah shalat Subuh baca amalan Wirid dan doa dari ajaran Rasulullah SAW ini agar didatangkan rezeki.
Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Prediksi formasi Timnas Indonesia jika Justin Hubner dan Ivar Jenner absen karena belum mendapatkan lampu hijau dari klubnya masing-masing untuk bergabung.
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Betrand Peto ungkap perasaannya soal kedekatan sang ibunda Sarwendah dan Boy William yang belakangan ini jadi perbincangan. Ia mengaku bahwa sebenarnya....
Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam kirm peringatan buatan negaranya dan Malaysia untuk tidak meremehkan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, jika tak ingin seperti Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral