LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kapten Westerling muda (kanan) dan tua 1970 (kiri)
Sumber :
  • Dok.Salim Said dan Wikipedia

Setelah Melakukan Pembantaian di Sulawesi Selatan, Begini Nasib Kapten Westerling Dimasa Tuanya

Pada umumnya orang Belanda mengenang Kapten Westerling dengan rasa malu. Namun di Sulawesi Selatan butuh waktu lama untuk melupakan nama Kapten Westerling.

Kamis, 7 Juli 2022 - 06:41 WIB

Awal musim panas pada Juni 1970 mulai menghangati kota Amsterdam Belanda, pria tua itu tetap melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Tubuhnya masih kekar dan berotot, diusianya yang ke 51 tahun. 

Pria itu adalah Kapten Raymond Pierre Paul Westerling, atau Kapten Westerling, sosok yang "melegenda" sebagai pembunuh 40 ribu jiwa di Sulawesi Selatan, ia menghabiskan sisa hidupnya di kota Amsterdam. 

“Di sini saya tersisih dan dianggap aib yang memalukan orang Belanda.” kata Westerling dengan nada sedih kepada Salim Said, jurnalis senior yang juga sejarawan dan saksi sejarah pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan.

Foto: Kapten Westerling saat perpisahan di Mattoangin, 3 Maret 1947 (Dok. Maarten Hidskes)

Baca Juga :

Waktu memang telah berlalu begitu lama, 23 tahun silam, ketika Kapten Westerling memimpin pasukan khusus Belanda Depot Speciale Troepen atau DST melakukan serangkaian pembantaian warga di Sulawesi Selatan, pada kurun waktu 11 Desember 1946 hingga 3 Maret 1947.

"Pada umumnya orang Belanda mengenang Westerling dengan rasa malu.Namun, di Sulawesi Selatan nama perwira pasukan khusus Belanda itu masih memerlukan waktu lama lagi sebelum mungkin menghilang dari ingatan orang banyak." tulis Salim Said dalam bukunya "Dari Gestapu ke Reformasi" Serangkaian Kesaksian. 

Salim Said menuturkan, tidak terlalu mudah bisa menemukan kontak Westerling. Pada umumnya orang Belanda yang mungkin mengetahui alamatnya menghindar berbagi alamat dengan berbagai macam alasan. 

“Buat apa jumpa pembunuh itu,” kata seseorang. 

“Westerling mestinya sudah lama mati, agar kami tidak terus diingatkan oleh tindakannya yang memalukan di Indonesia dulu,” kata yang lainnya. 

Baca Juga: Tentang Pembantaian 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan, Kapten Westerling pun Tertawa

Dari berbagai orang itu Salim juga mendapat sejumlah cerita yang tidak menggembirakan tentang kehidupan Westerling selepas petualangannya di Indonesia.

"Dia pernah mencoba menjadi penyanyi opera, tapi tidak berhasil. Pernah mencoba menjadi penulis, juga tidak berhasil. Hidup perkawinannya juga gagal. Dia hidup dalam lingkungan para bekas tentara Belanda yang pernah bersama dirinya di Indonesia dulu." ungkap Salim Said.

 

Pelarian Westerling dari Indonesia

Kapten Westerling tidak hanya terlibat dalam kasus pembantaian ribuan warga di Sulawesi Selatan pada 1946-1947, Ia juga terlibat dalam memimpin pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pada 23 Januari 1950.

Usai tragedi di Sulawesi Selatan, pada 16 November 1948, Westerling diberhentikan dari jabatannya dan juga dari dinas kemiliteran. Namun Ia tetap aktif menjaga hubungan dengan bekas anak buahnya.

Baca Juga: Cerita-Cerita Pilu Tentang Pembantaian Kapten Westerling di Sulawesi Selatan

Dalam catatan sejarah pemberontakan APRA tersebut, Westerling dan pasukannya masuk ke kota Bandung dan membunuh semua orang berseragam TNI yang ditemui. Sebanyak 94 anggota TNI dari Divisi Siliwangi tewas dalam pembantaian tersebut, termasuk Letnan Kolonel Lembong. 

Aksi gerombolan Westerling ini kemudian menjadikan Ia sebagai buronan yang dicari oleh Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun dengan bantuan militer Belanda, Westerling berhasil kabur meninggalkan Indonesia, diterbangkan menuju Singapura menggunakan pesawat Catalina.

Foto: Korban pemberontakan APRA di Bandung, 1950 (Wikipedia)

Dilansir dari laman Wikipedia, pada 26 Februari 1950, Westerling ditangkap oleh polisi Inggris di Chia Piet Kay, kemudian dijebloskan ke penjara Changi Singapura. 

Pemerintah RIS mengajukan permintaan kepada otoritas di Singapura agar Westerling diekstradisi ke Indonesia. Namun dalam sidang Pengadilan Tinggi di Singapura Pada 15 Agustus 1950, memutuskan, bahwa Westerling sebagai warga negara Belanda tidak dapat diekstradisi ke Indonesia. 

Pada 21 Agustus, Westerling meninggalkan Singapura sebagai orang bebas dengan menumpang pesawat Australia Quantas dan ditemani oleh Konsul Jenderal Belanda untuk Singapura, Mr. R. van der Gaag, seorang pendukung Westerling.

 

Alasan Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan

Dalam cacatan Salim Said, sejumlah alasan menjadi dasar dibalik fakta pembantaian yang dilakukan Kapten Westerling dan pasukannya. 

Salah satu alasan pembantaian Westerling disebutnya sebagai kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dalam menyiapkan pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT). 

Negara bagian NIT adalah satu dari sejumlah negara bagian bentukan Van Mook, untuk menunjukkan bahwa Republik Indonesia yang berpusat di Yogyakarta tidak mewakili aspirasi seluruh penduduk Hindia Belanda. 

Foto: Pemakaman Kapten Westerling pada 1987 (Wikipedia)

Belanda menggunakan berbagai cara, mereka ingin menunjukkan bahwa semua penduduk Indonesia Timur, terutama Sulawesi Selatan, mendukung proyek NIT. Namun itu bukanlah sesuatu yang mudah.

Sulawesi Selatan seperti menjadi duri dalam daging bagi proyek NIT tersebut. Para pejuang dari Bugis, Makassar dan Mandar memiliki sejarah panjang perlawanan terhadap penjajahan belanda di Nusantara yang tak pernah padam.

Belanda kemudian menggunakan proyek teror melalu Kapten Westerling untuk mematikan perlawanan rakyat Sulawesi Selatan demi eksistensi Negara Indonesia Timur buatan Belanda.

Raymond Pierre Paul Westerling sendiri lahir di Turki pada 31 Agustus 1919. Anak kedua dari Paul Westerling (Belanda) dan Sophia Moutzou (Yunani) ini dijuluki "si Turki" karena lahir di Istanbul. Westerling meninggal pada 26 November 1987 di Amsterdam Belanda. (Buz)

Ikuti perkembangan berita terbaru lainnya melalu channel YouTube tvOneNews:

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jaksel Digoyang! Lewat Koploriang di Bloc Bar Malam Minggu Ini

Jaksel Digoyang! Lewat Koploriang di Bloc Bar Malam Minggu Ini

Koploriang, acara koplo yang paling ditunggu-tunggu, kembali hadir dengan konsep yang lebih seru dan meriah! Siap-siap untuk berdendang dan berjoget sepanjang malam bersama ribuan penggemar koplo lainnya.
Apakah Boleh Perempuan Shalat Tidak pakai Mukena? Buya Yahya Sebut Hukumnya dalam Islam Jadi ...

Apakah Boleh Perempuan Shalat Tidak pakai Mukena? Buya Yahya Sebut Hukumnya dalam Islam Jadi ...

Memangnya Boleh Perempuan Shalat Tidak pakai Mukena? Buya Yahya Sebut Hukumnya dalam Islam Jadi ... Simak penjelasan lengkapnya
Jadwal Siaran Langsung Big Match IBK Altos Vs Red Sparks: Hari Ini Ada Adu Gengsi Lee So-young Vs Megawati Hangestri

Jadwal Siaran Langsung Big Match IBK Altos Vs Red Sparks: Hari Ini Ada Adu Gengsi Lee So-young Vs Megawati Hangestri

Jadwal siaran langsung IBK Altos Vs Red Sparks di Liga Voli Korea 2024-2025, di mana bakal ada duel adu gengsi antara Lee So-young Vs Megawati Hangestri.
Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Pemain keturunan Maluku Kevin Diks bahkan membuat Timnas Indonesia disorot media Eropa khusunya Jerman berkat penampilan impresifnya dalam membela FC Copenhagen
Polisi Periksa Lolly dan Nikita Mirzani Dugaan Praktik Aborsi, Kuasa Hukum Beberkan Soal Ini...

Polisi Periksa Lolly dan Nikita Mirzani Dugaan Praktik Aborsi, Kuasa Hukum Beberkan Soal Ini...

Kasus dugaan persetubuhan disertai praktik aborsi anak Nikita Mirzani yakni Laura Meizani alias Lolly dengan terlapor Vadel Badjideh tak kunjung tertuntaskan.
Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam kirm peringatan buatan negaranya dan Malaysia untuk tidak meremehkan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, jika tak ingin seperti Arab Saudi.
Trending
Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Siapa sangka dengan amalan ringan ini mampu membuka pintu rezeki di subuh hari, Buya Yahya ungkap bacaan untuk buka pintu rezeki di subuh hari, bacaan apakah?
Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) blak-blakan menyebut Timnas Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara elite Asia hingga memprediksi skuad Garuda akan juara Piala AFF 2024.
Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Pemain keturunan Maluku Kevin Diks bahkan membuat Timnas Indonesia disorot media Eropa khusunya Jerman berkat penampilan impresifnya dalam membela FC Copenhagen
Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Prediksi formasi Timnas Indonesia jika Justin Hubner dan Ivar Jenner absen karena belum mendapatkan lampu hijau dari klubnya masing-masing untuk bergabung.
Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, blak-blakan soal penyebab penurunan permainan Marselino Ferdinan sebelum kembali bangkit di laga kontra Arab Saudi.
Kompak dengan Erick Thohir, Shin Tae-yong Akui Lawan Argentina Jadi Titik Balik Kebangkitan Timnas Indonesia: Sekarang Kami Tak Takut Lawan Siapapun

Kompak dengan Erick Thohir, Shin Tae-yong Akui Lawan Argentina Jadi Titik Balik Kebangkitan Timnas Indonesia: Sekarang Kami Tak Takut Lawan Siapapun

Shin Tae-yong mengakui pada awal kepemimpinannya, Timnas Indonesia terlihat sangat mudah menyerah.
Kim Yeon-kyung Raih Suara Terbanyak Hingga Megawati Hangestri Kembali Terpilih, Ini Daftar Pemain KOVO All Stars V-League 2024/2025

Kim Yeon-kyung Raih Suara Terbanyak Hingga Megawati Hangestri Kembali Terpilih, Ini Daftar Pemain KOVO All Stars V-League 2024/2025

Kim Yeon-kyung menjadi pemilik suara terbanyak selama tiga musim secara beruntun dalam agenda tahunan Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) tersebut. 
Selengkapnya
Viral