LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Soekarno dan Soeharto
Sumber :
  • Istimewa

Terungkap Alasan Soeharto Aman Saat Tragedi G30S PKI, Padahal Para Jenderal Lain Dihabisi, Soeharto Bersembunyi di Tempat Ini

Pria berjuluk The Smiling General itu selamat dari incaran pasukan Cakrabirawa yang membantai sejumlah para petinggi TNI kala itu.

Kamis, 7 Juli 2022 - 07:04 WIB

Jakarta - Presiden RI ke-2 Soeharto merupakan sosok yang kontroversial karena ia adalah satu Jenderal TNI yang kala itu selamat pada peristiwa mencekam G30S PKI.

Pria berjuluk The Smiling General itu selamat dari incaran pasukan Cakrabirawa yang membantai sejumlah para petinggi TNI kala itu.

Hal itu menimbulkan banyak pertanyaan terkait Soeharto yang bisa lolos dari tragedi berdarah itu.

Sejumlah pihak pun tak sedikit yang berpendapat bahwa sebenarnya Soeharto-lah yang berada di balik peristiwa G30S PKI itu.

Baca Juga :


Presiden RI ke-2 Soeharto. (Ist)

Namun, benarkah begitu?

Teori keterlibatan Soeharto di peristiwa berdarah G30S PKI itu didukung sebuah pertanyaan sederhana: Mengapa Soeharto tidak ikut diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya?

Kala itu, pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Soeharto menyiarkan kabar sampai ke sekolah-sekolah di Indonesia dengan menyebut bahwa PKI adalah biang kerok peristiwa berdarah itu terjadi.

Namun seiring waktu, penculikan dan pembunuhan para jenderal pada 1 Oktober 1965 tak bisa dilihat sebagai kesalahan tunggal PKI.

Peristiwa G30S PKI terjadi akibat kabar burung yang mengatakan adanya sekelompok jenderal atau Dewan Jenderal yang hendak mengudeta Presiden Soekarno.

Peter Kasenda dalam Kematian DN Aidit dan Kejatuhan PKI (2016) menulis, PKI mendapat informasi tersebut dari rekan mereka di militer yang merupakan simpatisan PKI.


Dedengkot PKI, DN Aidit. (ist)

Pada tahun 1965, militer pecah menjadi beberapa faksi yang saling memperebutkan pengaruh dan kekuasaan.

Di antaranya, sebagian kecil menjadi simpatisan PKI, partai yang pada saat itu merupakan salah satu partai politik terbesar.

Kader-kader PKI sukses menduduki kursi dewan dan kursi pejabat.

Namun ada faksi-faksi yang justru anti terhadap PKI.

Setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, negara-negara pemenang silih bersaing memperebutkan pengaruh.

Di berbagai negara, persaingan yang dikenal dengan 'perang dingin' ini membelah dunia menjadi dua.

Misalnya, Uni Soviet dengan paham komunisnya. Dan ada Amerika Serikat dengan paham kapitalisnya.

Di tahun 1960-an, Soekarno dan PKI lebih condong ke Uni Soviet dan justru terkesan antibarat.

Sedangkan Dewan Jenderal diyakini sejalan dengan Amerika Serikat yang ingin menyingkirkan Soekarno.


Presiden RI ke-2 dan Jenderal TNI Soeharto. (ist)

Dari keyakinan ini, para perwira militer yang loyal kepada Soekarno bergerak secara diam-diam untuk mencegah kudeta.

Di antaranya Kolonel Abdul Latief (Komandan Garnisun Kodam Jaya), Letkol Untung (Komandan Batalion Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa), dan Mayor Sujono (Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan di Halim).

Mereka mendapat dukungan dari Sjam Kamaruzaman, Kepala Biro Chusus (BC) PKI yang merupakan Badan Intelijen PKI. Daftar jenderal yang jadi sasaran disusun oleh Sjam bersama para perwira militer.

Simpatisan pro PKI itu berencana "menculik" para jenderal dan membawanya ke hadapan Presiden Soekarno.

Adapun ternyata rencana tersebut gagal total. Persiapan tidak dilakukan dengan matang. Para jenderal justru dibunuh.

Soeharto Ada di Mana?

Dalam kesaksiannya di Mahkamah Militer, Latief, kala itu menceritakan alasannya tidak memasukkan nama Soeharto. 

"Karena kami anggap Jenderal Soeharto loyalis Bung Karno, maka tidak kami jadikan sasaran," kata Latief seperti dikutip dari buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2010).

Adapun Latief juga melapor ke Mayjen Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).


Presiden RI ke-2 Soeharto. (Ist)

Langkah mengejutkan tersebut dilakukan Latief setelah laporannya, kala itu, tak ditanggapi oleh Pangdam Jaya Mayjen Umar Wirahadikusumah dan Pangdam Brawijaya Mayjen Jenderal Basoeki Rachmat.

Latief menyebut sudah beberapa kali mewanti-wanti adanya upaya kudeta oleh Dewan Jenderal.

Menurut Latief, Jenderal Soeharto ketika itu hanya bergeming mendengar informasi itu.

Bahkan di malam 30 September 1965, Soeharto memilih mengabaikan Latief yang menyampaikan rencananya menggagalkan kudeta.

Adapun Soeharto mengakui ia bertemu dengan Latief menjelang peristiwa G30S.

Namun Soeharto memberikan kesaksian yang berganti-ganti. Dalam wawancara dengan Der Spiegel pada 19 Juni 1970 misalnya, Soeharto mengaku ditemui di RSPAD Gatot Subroto oleh Latief pada malam 30 September 1965.

Soeharto saat itu  tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sup panas.

Namun kata Soeharto, Latief tidak memberi informasi apa-apa, justru malah mau membunuhnya saat itu juga.

"Dia justru akan membunuh saya. Tapi karena saya berada di tempat umum, dia mengurungkan niat jahatnya itu," kata Soeharto. Namun dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.

Puncaknya pada 11 Maret 1966. Soeharto yang kala itu menjabat Panglima Angkatan Darat mendapat mandat dari Soekarno untuk mengatasi keadaan.

Permintaan yang dikenal dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) itu membuka pintu bagi Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Soekarno. 

Dan peristiwa itu membuat Soeharto muncul sebagai pahlawan.

Soeharto pun sukses menumpas PKI dan menjadi presiden.


Presiden RI ke-2 Soeharto. (ist)

Kala itu, setidaknya sebanyak 500 ribu orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.

Latief pun merasa dikhianati oleh Soeharto.

"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.

"Nyatanya, sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan. Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga (Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dan Basuki Rachmat) kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno," kata Latief. (abs)

Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com:

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tiba-tiba Nemu Uang di Tengah Jalan, Seharusnya Sedekah ke Masjid atau Diambil? Buya Yahya Bilang Lebih Baik...

Tiba-tiba Nemu Uang di Tengah Jalan, Seharusnya Sedekah ke Masjid atau Diambil? Buya Yahya Bilang Lebih Baik...

Buya Yahya menguraikan pilihan yang tepat saat seseorang tidak sengaja menemukan uang di jalan haruskah diambil dan dikantongi atau pilih sedekah ke masjid.
Cetak Rekor! Pertandingan Tinju Jake Paul vs Mike Tyson Ditonton 65 Juta Orang Secara Bersamaan di Netflix, Server Sampai Down

Cetak Rekor! Pertandingan Tinju Jake Paul vs Mike Tyson Ditonton 65 Juta Orang Secara Bersamaan di Netflix, Server Sampai Down

Dalam laporannya, Netflix mengatakan, pertandingan tinju antara Jake Paul melawan Mike Tyson telah ditonton sebanyak 65 juta orang selama live streaming.
Pemerintah Usul RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025-2029

Pemerintah Usul RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025-2029

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengusulkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset masuk prolegnas 2025-2029.
Arya Saloka dan Amanda Manopo Berjodoh? Sejak Tiga Tahun Lalu, Denny Darko Sudah Prediksi Hasilnya Mereka itu...

Arya Saloka dan Amanda Manopo Berjodoh? Sejak Tiga Tahun Lalu, Denny Darko Sudah Prediksi Hasilnya Mereka itu...

Ahli tarot Denny Darko ternyata sudah menerawang jodoh Amanda Manopo sejak tiga tahun lalu. Lantas, apakah berjodoh dengan Arya Saloka? Simak artikel berikut!
Reaksi Keras PKB Usai Saksi Cagub Sampang Tewas Dibacok

Reaksi Keras PKB Usai Saksi Cagub Sampang Tewas Dibacok

PKB mengecam keras tindakan kekerasan yang menewaskan seorang saksi dari pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Sampang Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz.
Ganti Rugi Rp13 Juta, Pria Lemparkan Batu ke Bus Transjakarta Minta Maaf

Ganti Rugi Rp13 Juta, Pria Lemparkan Batu ke Bus Transjakarta Minta Maaf

Pria berinisial HE yang melemparkan batu ke kaca bus Transjakarta mengganti rugi Rp13 juta dan menyampaikan permohonan maaf, minta masyarakat tak menirukannya.
Trending
Keputusan FIFA Bikin Timnas Indonesia Sulit Menang Lawan Arab Saudi di GBK, Kata Media Vietnam Mustahil...

Keputusan FIFA Bikin Timnas Indonesia Sulit Menang Lawan Arab Saudi di GBK, Kata Media Vietnam Mustahil...

Media Vietnam sebut Timnas Indonesia akan sulit menang lawan Arab Saudi akibat keputusan FIFA ini, peluang skuad Shin Tae-yong menang lawan Arab Saudi kecil?
Media Vietnam Terheran-heran dengan Timnas Indonesia, Usai Kalah Lawan Jepang kok Masih Lanjut...

Media Vietnam Terheran-heran dengan Timnas Indonesia, Usai Kalah Lawan Jepang kok Masih Lanjut...

Media Vietnam komentari langkah Timnas Indonesia usai kalah telak lawan Jepang, skuad Shin Tae-yong kini sedang persiapkan diri untuk menang lawan Arab Saudi.
Terpopuler: Pratama Arhan Jadi Sorotan Penuh Media Jepang, hingga Psikolog Bongkar Penyebab Perubahan Drastis Putri Anne Usai Bercerai dari Arya Saloka

Terpopuler: Pratama Arhan Jadi Sorotan Penuh Media Jepang, hingga Psikolog Bongkar Penyebab Perubahan Drastis Putri Anne Usai Bercerai dari Arya Saloka

Kabar terpopuler: Pratama Arhan jadi sorotan penuh media Jepang, hingga Psikolog bongkar penyebab perubahan drastis Putri Anne usai bercerai dari Arya Saloka.
Bahrain Kena Pukulan Telak usai Bikin Protes soal Timnas Indonesia, AFC Wajib Dengar Pernyataan Jujur Suporter Jepang

Bahrain Kena Pukulan Telak usai Bikin Protes soal Timnas Indonesia, AFC Wajib Dengar Pernyataan Jujur Suporter Jepang

AFC wajib mendengar pernyataan jujur para suporter Jepang mengenai Timnas Indonesia usai mengabulkan permintaan Bahrain untuk mempertimbangkan pemindahan venue.
Sifat Asli Eliano Reijnders Dibocorkan Manajer Timnas Indonesia usai Kerap Dicampakkan Shin Tae-yong, Adik Tijjani Reijnders Itu Ternyata...

Sifat Asli Eliano Reijnders Dibocorkan Manajer Timnas Indonesia usai Kerap Dicampakkan Shin Tae-yong, Adik Tijjani Reijnders Itu Ternyata...

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji baru-baru ini telah membocorkan sifat asli Eliano Reijnders usai dua kali dicoret oleh pelatih Shin Tae-yong dari skuad Garuda.
Tiba-tiba Saja Media Vietnam Klaim dapat Info A1, Sebut Posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Digantikan 2 Pelatih Ini Jika Kalah dari Arab Saudi

Tiba-tiba Saja Media Vietnam Klaim dapat Info A1, Sebut Posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Digantikan 2 Pelatih Ini Jika Kalah dari Arab Saudi

Posisi Shin Tae-yong sebagai juru taktik Timnas Indonesia berpotensi digantikan dua pelatih kelas dunia jika kalah lawan Arab Saudi menurut media asal Vietnam.
FIFA Siap Beri Keuntungan Besar untuk Timnas Indonesia di Laga Kontra Arab Saudi dengan Syarat Begini, Shin Tae-yong Bisa Tersenyum

FIFA Siap Beri Keuntungan Besar untuk Timnas Indonesia di Laga Kontra Arab Saudi dengan Syarat Begini, Shin Tae-yong Bisa Tersenyum

Induk Organisasi Sepak Bola Internasional (FIFA) siap memberikan keuntungan besar untuk Timnas Indonesia di laga kontra Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral