"Dan jadi setiap malam mereka datang ke kamar itu dan dibekap terus dilakukan itu (pelecehan), ada yang di kamar mandi dan ada yang di ruangan kosong," tambahnya.
Kasus ini sendiri, lanjut Megawati, sempat dilaporkan ke pihak pondok pesantren. Namun ketika itu korban justru mendapatkan ancaman.
"Ancaman dibilang bahwa 'jangan kasih tahu sama ibu kamu ya. Kasian nanti ibu kamu malah kepikiran'. Jadi dari ancaman itu anak-anak tidak berani lapor ke orangtuanya," ungkapnya.
Pihak Yayasan Buka Suara
Sementara itu dari keterangan salah seorang pengasuh Yayasan Istana Yatim, Ustaz Ahmad Riyadh, dirinya mengaku kaget dengan pemberitaan laporan dugaan kekerasan seksual sebagaimana dilaporkan.
Dari keterangan Ustaz Riyadh, ia telah menempatkan sejumlah pengurus untuk memantau aktivitas yang terjadi di asrama. Ditambah sejumlah ruangan utama di area Yayasan yang dilengkapi dengan CCTV. Ia juga mengaku belum pernah menerima laporan sebelumnya terkait dengan peristiwa 'horor' yang dilaporkan.
"Belum pernah, saya sama sekali belum pernah menerima laporan ada santri saya yang mengalami kekerasan. Apalagi dengan nama-nama korban yang saya tahu kondisinya biasa saja, ceria, tidak terlihat ada tanda-tanda dari korban yang mengalami kekerasan seksual," jelas Riyadh.
Selain itu, ia mengatakan ketiga ustaz yang ditetapkan sebagai tersangka sudah tidak mengajar di yayasan tersebut sejak 2021. Ketiga ustaz tersebut sempat menjadi guru honorer di sana.
Load more