"Berarti kan kalau pemukulan itu mereka berdekatan. Tidak ada satu pun peluru daripada si Brigpol J yang mengenai Bharada E.” ujar Sugeng
“Setidak-tidaknya seperti apa pemukulan-pemukulan itu? jarak 1 meter kalau si Brigpol J memegang pistol, 7 kali tembakan tidak ada yang kena itu aneh,” lanjutnya.
Keluarga korban merasa ada yang janggal atas kematian Brigadir J. Pasalnya, sebab terdapat luka di sekujur tubuh korban selain luka tembak.
Diketahui ada dua bekas tembakan di dada sebelah kanan, masing-masing satu di leher dan di tangan sebelah kiri. Selain itu, di mata sebelah kanan ada luka sayatan, dan jahitan di hidung.
Pihak keluarga juga menambahkan, ada luka di bibir korban, giginya menjadi tidak rapi. Di kaki sebelah kanan ada luka benda tajam. Kemudian perutnya biru-biru lebam dan dua jarinya patah dengan luka di jari kelingking.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan mengenai luka sayatan yang ada jasad Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.
Brigjen Ramadhan menjelaskan bahwa sayatan itu terjadi karena gesekan proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.
Namun berbeda dengan Ketua (IPW) Sugeng Teguh Santoso yang mempertanyakan terkait luka tersebut. Ia mengatakan bahwa ada dugaan soal pemukulan dan ada jari yang kemudian putus.
Load more