Dirinya mengatakan pada salah satu kejanggalan pada peristiwa penembakan tersebut yakni tidak ada satupun peluru yang mengenai Bharada E.
Menurutnya, tidak mungkin jika anaknya menembak duluan tanpa mengenai Bharada E.
“Kata orang itu (Brigjen Hendra) anak saya langsung menodongkan senjata terhadap Bharada E, langsung menembak. Saya tanya kepada pak jendral, pak yang duluan nembak siapa? Almarhum.Aapa yang kena dari Bharada E? Tidak ada yang kena. Hebat dia mengelak peluru itu. Dia berlindung di tangga,” ujar Samuel pada acara Kabar Siang (12/7/2022).
“Bharada E belakangan menembak, langsung sekali tembak kena anak saya. Sedangkan anak saya menembak dengan membabi-buta. Anak saya yang menembak duluan masak tidak kena?” Lanjutnya.
Menurut penjelasan dari Ayah Brigadir J, jarak penembakan antara Brigadir J dengan Bharada A sekitar kurang lebih 5 m sampai 7 m.
Ia juga mengatakan bahwa Brigadir J jauh lebih senior daripada Bharada J. Anaknya telah mengemban pendidikan dari Korps Brimob yang sudah terlatih dalam menggunakan senjata api. Samuel mengatakan kronologi tersebut sangat janggal.
Kejanggalan lainnya ditunjukan oleh CCTV yang tidak menyala di sekitar kamar utama yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).
Load more