Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan persentase kasus positif atau positivity rate di Ibu Kota yang turun menjadi 4,3 persen selama sepekan terakhir memicu kasus Covid-19 sudah terkendali.
"Situasi saat ini memang lebih terkendali dibandingkan beberapa waktu lalu. Ini akan kami pertahankan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari lima persen. Dia menjelaskan persentase kasus positif selama sepekan itu didapatkan setelah melakukan tes usap berbasis "Polymerase Chain Reaction" (PCR) kepada 80.358 orang per 2 September 2021.
Jumlah orang yang dites PCR selama sepekan itu juga melebihi target WHO untuk Jakarta dalam satu pekan mencapai 10.645 orang. Dengan begitu, lanjut dia, meski kasus Covid-19 di Jakarta menurun, namun angka tes masih tergolong tinggi, yakni hingga delapan kali lipat dari target WHO.
Meski terkendali, namun ia mengingatkan masyarakat tidak euforia dan senang berlebihan. Mengingat, lanjut dia, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian.
Untuk itu, ia meminta masyarakat dan semua pihak terus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, mengurangi mobilitas, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
"Hal ini terlihat dari kasus positif yang masih fluktuatif dan ini butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan," ucapnya.
Sementara itu, total tes PCR di DKI Jakarta kini telah mencapai 545.121 per sejuta penduduk, dengan total penduduk Jakarta per tahun 2020 mencapai 10,6 juta jiwa.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 417 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 6.244 (orang yang masih dirawat/isolasi). Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 851.686 kasus.
Perlu diketahui, kata dia, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR. (prs/ant)
Load more