Jakarta Pusat - Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko meninjau langsung seleksi tahap wawancara peserta program Sekolah Staf Presiden besutan Kantor Staf Presiden.
Berlangsung di Gedung Krida Bhakti, Kamis (14/7/2022), Moeldoko bertemu dengan calon peserta dari berbagai daerah dan latar belakang berbeda mulai dari lulusan SMA hingga S2.
"Harapan saya nanti dari 35 itu betul-betul dari sumber yang sangat-sangat kompeten," ungkap Kepala Staf Presiden sejak 2018, di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022).
Moeldoko menyampaikan, program ini dibuka untuk memberikan ruang dalam mendapatkan pengalaman mengelola negara.
"Nanti kita akan berikan manajemen seperti ini, hierarki perundangan seperti ini, berikutnya dari situ isu dalam bernegara apa saja, kita sampaikan delivery-nya seperti apa. Delivery-nya learning by doing. Jadi umpanya reforma agraria seperti ini kita bisa menyelesaikan berbagai case yang terjadi," beber Moeldoko.
Dengan begitu, mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat itu berharap program tersebut bisa membekali peserta mengenai pengetahuan dalam mengelola negara.
"Harapan saya selalu mereka nanti keluar dari Sekolah Staf Presiden mereka terisi hati dan pikirannya dalam mengelola negara," kata Moeldoko.
Sebab sebuah kebijakan yang dikeluarkan negara tidak cukup hanya dengan kekuasaan dan paksaan, tetapi kebijakan itu harus dibarengi dengan kebajikan.
"Di situlah intinya bagaimana bernegara itu sehingga semuanya bisa terlayani dengan baik," ujar Moeldoko.
Program ini berlangsung selama lima hari di hotel mulai dari pagi hingga malam. Penyusunan kurikulum itu dipimpin langsung oleh Moeldoko.
Adapun pengisi materi yang dilibatkan antara lain Moeldoko, Prof Eko Prasojo selaku ahli di bidang reformasi birokrasi, Hermawan Kartajaya sebagai ahli di bidang marketing, dan beberapa ahli lain. (saa/ree)
Load more