Nusa Dua – Pembentukan masyarakat siap digital adalah upaya menuju visi Indonesia 2045. “Pembentukan masyarakat Indonesia yang siap digital adalah prasyarat mutlak untuk dapat merealisasikan manfaat ekonomi dan keuangan digital,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pidato Leaders Insight yang disampaikannya secara daring, pada Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 15 Juli 2022.
Menurut Menko Airlangga, pembentukan masyarakat siap digital bisa dilakukan dengan mendorong aspek-aspek penting yaitu peningkatan dari sisi literasi, aksesibilitas, keterampilan, dan ketenagakerjaan. Karena itu, pemerintah terus mengupayakan layanan jangkauan dan kualitas yang lebih baik untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana agar konektivitas bisa tersambung lebih merata dan adil.
Pemerintah juga menyadari pentingnya penguatan kerja sama serta dukungan dari pihak swasta, terutama dari Big Tech Firms untuk pengembangan aksesibilitas digital di Indonesia. “Pemerintah berupaya agar pengembangan keahlian digital dengan menyediakan beasiswa di bidang TIK melalui program Digital Talent Scholarship,” kata Airlangga.
FEKDI 2022 adalah salah satu upaya untuk meningkatkan digitalisasi di Indonesia. Kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia dan Kemenko Perekonomian bersama stakeholder lainnya ini digelar untuk menjadi wadah bagi para stakeholder untuk bersinergi agar ekonomi keuangan digital di Indonesia dapat meningkat. Sinergi tersebut diperkuat dengan komitmen bersama melalui peluncuran Gerakan Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital.
Dalam FEKDI 2022, para kolaborator juga berdiskusi mengenai tantangan dan peluang mata uang digital (digital currency), percepatan inovasi digital, dan crossborder payment. “Berbagai diskusi yang telah dilakukan memberikan gambaran bahwa digitalisasi merupakan pilar menuju Indonesia Maju.
“FEKDI 2022 juga merupakan momentum showcasing berbagai upaya dan kebijakan untuk mendorong ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Airlangga. FEKDI 2022 adalah salah satu kegiatan side event dari rangkaian pertemuan G20.
Beberapa contoh showcasing dalam FEKDI 2022 antara lain QRIS dan penggunaan teknologi virtual reality dalam proses pendidikan dan pelatihan vokasi. Soal QRIS, Airlangga mengatakan bahwa QRIS sebagai payment gateway memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi baik domestik dan crossborder.
Karena itu, menurut Airlangga, untuk menyukseskan proses transformasi digital, dukungan dan kesiapan masyarakat sangat diperlukan. “Hal ini bertujuan tidak hanya untuk meminimalkan dampak disrupsi, tapi juga mampu mengoptimalkan peluang dan manfaat dari perkembangan teknologi digital,” ujarnya.
Airlangga mengapresiasi penyelenggaraan FEKDI 2022. Sebab, selama 5 hari penyelenggaraan telah menghadirkan 1.000 peserta offline dan 10.000 peserta online. Ia berharap kegiatan ini bisa merepresentasikan kemajuan sektor ekonomi dan keuangan digital serta menjadi ajang upaya peningkatan kerjasama regional dan global. “Mari kita dorong dan akselerasi keuangan digital agar pemulihan ekonomi nasional bisa terakselerasi untuk mencapai Visi Indonesia 2045,” ujarnya. (HW/toz)
Load more