Berikut ini sedikit ulasan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Potret Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo. (ist)
Sosok Putri Candrawathi atau Putri Ferdy Sambo diketahui memiliki gelar sebagai dokter gigi.
Namun ia tidak menekuni profesi tersebut dan memilih menemani suami.
Kepeduliannya pada dunia pendidikan anak terekam baik.
Pada 2014 ia tercatat pernah mengirimkan surat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes.
Adapun Putri Candrawathi atau Putri Ferdy Sambo ingin mendirikan TK Kemala Bhayangkari 28 di wilayah Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Saat itu sang suami tengah bertugas sebagai Kapolres Brebes.
Ya, Irjen Ferdy Sambo sendiri merupakan seorang perwira tinggi polisi. Sejak 16 November 2020 ia menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam).
Ferdy lulus Akpol tahun 1994.
Potret Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J. (ist)
Ia begitu berpengalaman di bidang reserse.
Nama Ferdy Sambo juga dikenal dalam sejumlah kasus besar di Tanah Air, di antaranya pengusutan bom bunuh diri Sarinah Thamrin pada 2016, kasus kopi racun sianida (2016), penyidikan kebakaran kantor Kejaksaan Agung, dan terbaru dalam kasus penerbitan surat jalan palsu buronan Djoko Tjandra.
Potret Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi atau Putri Ferdy Sambo. (ist)
Psikologi Ungkap Kondisi Putri Candrawathi
Psikolog anak, remaja, dan keluarga Novita Tandry mengungkapkan kondisi terkini istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, setelah insiden pelecehan dan penodongan senjata membuat ibu empat anak itu depresi.
Menurut Psikolog, selain mengalami depresi, Putri Candrawathi yang merupakan istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo juga kesulitan tidur akibat peristiwa yang ia alami.
"Pada saat bertemu dengan Ibu (istri Kadiv Propam), keadaannya sangat shock terguncang pastinya, trauma, sulit tentunya dia bisa berkonsentrasi dan sejak kejadian sampai sekarang itu tidak bisa tidur pastinya," kata Novita saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Syok dialami oleh istri Kadiv Propam, kata dia, akibat rentetan peristiwa yang dialaminya, mulai dari pelecehan, penodongan senjata, hingga kejadian baku tembak antarajudan di rumahnya. Putri juga mengalami beban psikologis dari ramainya pemberitaan atas kejadian tersebut.
Brigadir J (lingkaran merah) bersama keluarga Irjen Pol Ferdy Sambo
"Karena melihat langsung keadaan, yang pasti pertama karena pelecehan, kemudian kedua karena melihat dan menjadi saksi langsung bagaimana terjadinya penembakan," ungkapnya.
Menurut dia, sejak kejadian hingga saat ini kondisi istri jenderal bintang dua itu masih tidak stabil, terguncang, dan stres dengan tingkat stres dari sedang sampai berat.
Polda Metro Jaya menunjuk Novita Tandry sebagai psikolog untuk mendampingi istri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang dalam kejadian ini berstatus sebagai saksi korban yang mengalami pelecehan, penodongan, serta melihat peristiwa baku tembak.
Pemulihan kondisi psikologi istri Irjen Pol Ferdy Sambo, menurut dia, perlu karena yang bersangkutan memiliki empat orang anak yang butuh perhatian.
Novita mengatakan bahwa konsentrasi dari pendampingan psikologis ini agar peristiwa tersebut tidak berdampak pada keluarga lainnya.
"Concern saya adalah bagaimana peran ibu ini sebagai istri dan juga seorang ibu, ada anak empat anak umur 21, 17, 15, dan 1,5 tahun. Ini membuat saya justru pendampingan tidak hanya pada ibu, tetapi juga pada anak-anaknya. Apalagi, anak-anak masih sekolah, kuliah, dan masih balita," terangnya.
Irjen Pol Ferdy Sambo dengan keluarga dan ajudan
Novita juga menyebutkan ada tahapan dalam penyembuhan trauma healing seorang korban. Hal itu membutuhkan waktu 3 bulan sampai 6 bulan, tergantung pada kemampuan beradaptasi dari korban.
Load more