Jakarta - Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Kaka Suminta menilai, Partai Amanat Nasional (PAN) dapat menjadi role model etika berdemokrasi dalam penyelenggaran pemilu tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Kaka Suminta saat menyoroti perdebatan dan polemik soal dugaan kampanye Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu.
“Ini menjadi momentum untuk bangsa Indonesia. Bukan hanya untuk pemantau pemilu dan Bawaslu memahami etika minimal dalam berdemokrasi dan dalam kepemiluan,” kata Kaka Suminta di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa,(19/7/2022).
Kaka mengajak dan mendorong semua pejabat negara terkhusus yang memiliki jabatan di partai politik untuk dapat menjaga etika. Menurutnya selama ini bangsa Indonesia sudah terlalu jauh mengabaikan etika berdemokrasi.
“Etika-etika lain harus ditegakkan sudah terlalu jauh bangsa ini mengabaikan etika,” pungkas Kaka.
Sementara itu, pendiri Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti ingin supaya tidak hanya PAN yang membuat pernyataan terkait permasalahan soal etika ini.
“Tujuannya melaporkan. Pertama tentu memastikan apakah di dalam peristiwa itu terjadi setidaknya dua hal,” ungkap Ray.
Load more