“Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban (Brigadir J, posisi) di Magelang,” terang Kamaruddin.
“Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu,” imbuhnya.
Tujuh jam berlalu, Brigadir J tidak kunjung kembali memberi kabar ke keluarga. Orangtua berusaha menghubungi namun tidak tehubung. Berikutnya seluruh nomor WhatsApp keluarga: Orangtua, adik, dan kakak justru terblokir. Praktis keluarga semakin risau.
Pihak keluarga menduga adanya pembunuhan berencana yang menimpa anaknya. “Artinya ada dugaan pembunuhan berencana, bagaimana caranya ponsel itu bisa dikuasai password-nya, berarti sebelum dia (Brigadir J) dibunuh ada dulu dugaan pemaksaan pembukaan password HP,” ucap.
Kamaruddin menduga kejadian yang dialami Brigadir J kemungkinan berada di dua lokasi. Pertama antara dalam perjalanan Magelang-Jakarta, kedua di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Polisi Sebut HP Brigadir J tengah Diperiksa
Menanggapi persoalan di mana alat komunikasi Brigadir J, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahawa ponsel milik Brigadir J saat ini tengah diteliti di laboratorium forensik (labfor).
Load more