Sesuai dengan permintaan keluarga, jenazah Brigadir J akan menjalani autopsi ulang, Rabu (27/7) besok. Kapolda Jambi Irjen Rachmad Wibowo menyebut nantinya anggota keluarga inti turut menyaksikan proses pembongkaran makam Brigadir Yosua Hutabarat (J).
Satu Orang Anggota Keluarga Ikut Pantau Autopsi Ulang
Proses autopsi ulang atau ekshumasi akan dilaksanakan di RSUD Sungai Bahar. Irjen Rachmad memastikan pihaknya telah menyiapkan personel pengamanan sekaligus rute terbaik dan titik konferensi pers.
"Pak Karo Ops juga sudah menghitung berapa saja nanti rute yang dilewati dan tempat media untuk meliput juga sudah disediakan," katanya.
Soal satu orang keluarga yang akan menyaksikan langsung proses autopsi ulang menurut Koordinator Pengamanan Makam Brigadir J Pendeta Roy adalah tante kandung Brigadir J Rohani Simanjuntak.
Sebanyak tujuh hingga sepuluh dokter forensik disiapkan untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J. “Dari Polri ada dokpol forensik. Kalau dari eksternal ada Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), RSCM, dan dokter forensik dari beberapa universitas. Jumlahnya di atas tujuh sampai sepuluh lebih,” beber Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, pada Minggu (24/7).
Mengingat lokasi pemakaman terbilang sempit, proses autopsi akan dilakukan di RSUD Sungai Bahar. “Tempat (otopsi ulang) di RSUD terdekat, karena informasi dari dokter Polda, lokasi makam sempit,” jelasnya.
Panglima TNI Siap Kirim Dokter Forensik Terbaik
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan bahwa pihaknya siap membantu proses autopsi ulang jasad Brigadir J apabila diperlukan.
“Bukan saya yang menawarkan, saya dengar ada keinginan, apakah dari tim pembela hukum atau dari pihak Polri. Yang jelas kami siap, kami siap, karena kami punya sumber daya manusianya,” kata Jenderal Andika kepada Tvone, Selasa (26/7).
Panglima mengaku telah menyiapkan seorang dokter forensik terbaik yang dimiliki TNI untuk membantu proses autopsi jasad Brigadir J. “Kami siapkan satu saja, kalau mau tambah juga boleh,”ucapnya di Mabes TNI, Minggu (24/7).
Seorang dokter yang disiapkan dinilai berkompeten dan merupakan permintaan langsung dari Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). "Dokter F ini dipilih karena memiliki kompetensi di bidangnya," tukasnya. (amr)
Load more