Jambi - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan hasil autopsi ulang Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat akan menjadi alat bukti tambahan bagi penyidik untuk mengungkap kasus penembakan yang berujung kematian Yosua.
Dedi menambahkan autopsi ulang jasad Brigadir J yang dilaksanakan hari ini memiliki dua konsekuensi, yakni segi keilmuan dan yuridis.
"Pertama dari sisi keilmuan harus betul-betul sahih dan bisa dipertanggungjawabkan. Konsekuensi kedua karena ekshumasi ini adalah dalam rangka keadilan dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dan oleh kedokteran forensik, ini harus memiliki konsekuensi yuridis," tambah Dedi.
Selain itu, Dedi juga menjelaskan bahwa kegiatan autopsi ulang ini juga diawasi langsung oleh Komnas HAM.
"Beliau sangat konsisten. Beliau pola kerjanya adalah independen dan imparsial tidak bisa diintervensi oleh semua pihak. Pengawas eksternal dari Kompolnas juga hadir," ujar Dedi.
Proses autopsi ulang ini diketahui merupakan permintaan dari pihak keluarga Brigadir J yang menduga adanya kejanggalan pada kematian Brigadir J.
Dedi mengatakan, agenda ini diharapkan dapat ditangani serius oleh Tim Khusus Polri dengan pembuktian secara ilmiah.
"Investigasi ini harus betul-betul mutlak dilakukan agar dapat dijelaskan nanti di persidangan secara terang benderang dan secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya. (saa/act)
Load more