"Alhamdulillah tanpa diminta banyak orang yang nyumbang, dari siapa-siapa saya juga tidak tahu. Ada beras, pisang, tempe, tahu, dan sebagainya. Di tengah kesusahan kita masih banyak orang baik yang mau datang untuk menolong," ujarnya.
Para simpatisan pendukung Megawati itu terus berkumpul di rumah Kebagusan sampai situasi politik yang panas mulai mereda. Ia pun mengakui saat itu kuliahnya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sempat terganggu akibat kondisi di rumahnya itu.
"Saya masih kuliah waktu itu mau keluar rumah aja susah," katanya.
Namun dia dengan sekuat tenaga mencoba membantu perjuangan ibunya namun tetap bertanggungjawab atas kuliah yang diembannya.(ant/chm)
Load more