Yogyakarta – Dalam Pertemuan Kedua Kelompok Kerja Pertanian Tingkat Deputi/Eselon I atau Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) Indonesia akan mengajak seluruh anggota G20 untuk berkomitmen dan bekerja sama mencari solusi efektif dan konkret menghadapi tantangan pangan global.
"Saya sangat berharap, kita dapat menunjukkan pencapaian bersama sebagai G20 dalam menangani masalah pangan global yang mendesak ini,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono yang juga menjabat sebagai Chair G20 Agriculture Working Group (AWG), saat membuka Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) pada 28-29 Juli 2022, di Yogyakarta, Rabu (27/7/2022).
Dalam pertemuan itu Kasdi Subagyono mendorong para delegasi untuk menyepakati draf komunike Menteri Pertanian G20 dalam tiga isu prioritas utama bidang pertanian.
Tiga isu prioritas itu telah disusun berdasarkan masukan dari semua pihak. Draft komunike ini kemudian akan disampaikan Menteri Pertanian dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian G20 pada akhir September 2022 di Bali.
Hari Rabu ini dan Kami besok, kata Kasdi mereka akan memfokuskan diri untuk menyelesaikan draft komunike Menteri Pertanian secara lebih rinci.
“Draf komunike itu akan menjadi bahan penting untuk disampaikan Menteri Pertanian sebagai Presidensi G20,” kata Sekjen Kementerian Pertanian itu.
Hal itu, kata Kasdi akan ditempuh dengan memastikan keseimbangan antara jaminan pasokan yang bersumber dari sistem pertanian pangan yang tangguh, berkelanjutan, bersumber dari perdagangan komoditas pangan dan pertanian lintas batas negara yang lancar.
“Dalam pertemuan ini kita memberikan satu pandangan bahwa persoalan pangan tidak boleh ada batasan antarnegara dan bangsa. Harus open, transparan, dan dapat diakses semua pihak, terutama anggota G20,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kasdi mengapresiasi kontribusi aktif Negara-negara anggota G20, negara undangan, organisasi regional, dan internasional pada berbagai inisiatif dalam kerangka AWG 2022 yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Berbagai inisiatif itu, di antaranya pertemuan Meeting of Agricultural Chief Scientists (MACS). Pertemuan para ahli pertanian yang diselenggarakan pada 5 hingga 7 Juli lalu di Bali itu membahas empat isu prioritas pertanian global yang diajukan Indonesia. Keempat isu itu adalah kebijakan ketahanan pangan pascapandemi Covid-19, pertanian tangguh iklim, food loss and waste, serta pertanian dan penelusuran digital.
Inisiatif lainnya adalah webinar sharing knowledge dalam penerapan teknologi digital di sektor pertanian dan pembiayaan di perdesaan. Acara yang diselenggarakan pada 28-29 Juni 2022 itu adalah kerja sama antara Pokja Pertanian dan Pokja Pembangunan (Development Working Group). “Dalam keadaan yang luar biasa ini, kita perlu mendorong kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat untuk memastikan tidak ada negara yang tertinggal,” ujar Kasdi. (HW/Nur/ree)
Load more