"Itu salah satu yang digunakan dengan seldam, makanya tadi itu yang kertas panjang, itu hasil seldam-nya mereka, apakah kami cuma dikasih itu? tidak, kami juga dikasih raw materialnya, jadi ditarik itu banyak banget nomor hape dan hal lain,"ucapnya.
Lebih lanjut, kerangka waktu yang berbeda-beda satu dengan yang lain dari rekaman CCTV itu, menggunakan mekanisme kalibrasi untuk pencocokan.
Sedangkan, untuk Irjen Pol Ferdy Sambo baru akan diperiksa setelah Komnas HAM telah menyiapkan semua bahan seperti rekaman komunikasi, posisi CCTV, dan pendalaman keterangan beberapa pihak.
Selanjutnya Komnas HAM akan menilai dan meneliti beberapa raw material untuk mendapat kesimpulan dari hasil CCTV dan rekaman komunikasi dari Brigadir J sesaat sebelum terjadi insiden penembakan.
Sebelumnya Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji singgung mengaku pengungkapan kasus Brigadir J adalah hal yang mudah, karena sedikit demi sedikit akan terungkap dalang dan fakta dibalik kematian sang ajudan Irjen Ferdy Sambo itu, Susno Duadji pun mengatakan tak perlu sampai turun tangan Kapolri hingga Presiden.
"Jadi memang kasus ini kasus mudah ya, nggak perlu turun sampai Menkopolhukam, Presiden, mulai dari Kapolri terus presiden pun selaku Ketua G20 gitu turun."jelasnya
Susno Duadji pun memberikan alasan lanjutan mengapa ia memiliki pikiran seperti itu karena semua jelas dari TKP, barang bukti, yang mengaku menembak hingga alat bukti ada semua.
Load more