LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Temuan Komnas HAM Usai Saksikan CCTV Dari Magelang ke Duren Tiga Brigadir J Masih Hidup, akan Bongkar Skenario Kasus?
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com

Temuan Komnas HAM Saksikan CCTV Dari Magelang ke Duren Tiga Brigadir J Masih Hidup, akan Bongkar Skenario Kasus?

Upaya peyidikan lanjutan kematian yang dianggap janggal Brigadir J, temuan Komnas HAM saksikan CCTV dari Magelang ke Duren Tiga Brigadir J masih hidup,28/7

Kamis, 28 Juli 2022 - 01:59 WIB

Jakarta - Teka-teki kematian Brigadir J yang berusaha diungkap, sebelumnya ada dugaan bahwa sang ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta tak terbukti, temuan Komnas HAM saksikan CCTV dari Magelang ke Duren Tiga Brigadir J masih hidup.

Dalam konferensi pers, temuan Komnas HAM saksikan CCTV dari Magelang ke Duren Tiga Brigadir J masih hidup, akan bongkar skenario kasus?

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan atas beberepa temuannya usai memeriksa CCTV dari lokasi Magelang hingga ke Jakarta.

"Kami menonton 20 video yang itu dari Magelang, Duren Tiga ke Rumah Sakit Kramat Jati, kalau rumah sakit Kramat Jati salah satu yang penting kita cek sekilas di catatan Dokkes kemarin nyampe di Kramat Jati memang deket (waktu) tapi itu menjadi catatan kami,"ucapnya 

Baca Juga :

Hal ini membuktikan bahwa Brigadir J masih hidup hingga tiba di Jakarta pada hari kematiannya, pada jumat (8/7/2022). 

Menurutnya rombongan dari Magelang telah tiba di sebuah rumah di Duren Tiga untuk melakukan PCR bersama, dan masih terlihat sosok mendiang Brigadir J.

"Jadi ini rombongan yang dari Magelang nyampai, sehabis itu yang kelihatan memang, masuklah rombongan itu, barulah masuk ke ruang PCR, ini dilakukan di rumah duren tiga sana, semua yang dirombongan itu di PCR, salah satunya adalah Almarhum Yosua,"ucap Komisioner Komnas HAM

"Bharada E adalah salah satu yang berada dalam rombongan di Magelang menuju Jakarta yang dalam sebuah video itu terekam juga datang dan melakukan PCR, termasuk PCR dengan Ibu Putri dan Almarhum Yosua,"lanjut ucapnya.

Namun, Choirul anam tak menyebutkan waktu persis tibanya rombongan Brigadir J, Bharada E dan Putri Ferdy Sambo dari Magelang ke rumah duren tiga tersebut.

Karena menjadi bagian dari penyidikan yang dilakukan dari laporan-laporan yang diterima sebelumnya, seperti mengorek informasi dari Para ADC (aide de camp) atau para ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Pihak Komnas HAM menyebutkan bahwa telah memeriksa sejumlah 20 video dari 27 titik CCTV dan akan mendalami semua dengan jejaring komunikasi.

"Kami ngecek semua video ya, jumlahnya 20 dari 27 titik dari Magelang, seputaran Duren Tiga itu semua, plus juga ke rumah sakit Kramat Jati, satu itu yang kami perdalam, yang lain kami perdalam adalah jejaring komunikasi, itu dicek, jadi seputaran duren tiga dan sebagainya itu,"ungkapnya

"Itu salah satu yang digunakan dengan seldam, makanya tadi itu yang kertas panjang, itu hasil seldam-nya mereka, apakah kami cuma dikasih itu? tidak, kami juga dikasih raw materialnya, jadi ditarik itu banyak banget nomor hape dan hal lain,"ucapnya.

Lebih lanjut, kerangka waktu yang berbeda-beda satu dengan yang lain dari rekaman CCTV itu, menggunakan mekanisme kalibrasi untuk pencocokan.

Sedangkan, untuk Irjen Pol Ferdy Sambo baru akan diperiksa setelah Komnas HAM telah menyiapkan semua bahan seperti rekaman komunikasi, posisi CCTV, dan pendalaman keterangan beberapa pihak.

Selanjutnya Komnas HAM akan menilai dan meneliti beberapa raw material untuk mendapat kesimpulan dari hasil CCTV dan rekaman komunikasi dari Brigadir J sesaat sebelum terjadi insiden penembakan.

Sebelumnya Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji singgung mengaku pengungkapan kasus Brigadir J adalah hal yang mudah, karena sedikit demi sedikit akan terungkap dalang dan fakta dibalik kematian sang ajudan Irjen Ferdy Sambo itu, Susno Duadji pun mengatakan tak perlu sampai turun tangan Kapolri hingga Presiden.

"Jadi memang kasus ini kasus mudah ya, nggak perlu turun sampai Menkopolhukam, Presiden, mulai dari Kapolri terus presiden pun selaku Ketua G20 gitu turun."jelasnya

Susno Duadji pun memberikan alasan lanjutan mengapa ia memiliki pikiran seperti itu karena semua jelas dari TKP, barang bukti, yang mengaku menembak hingga alat bukti ada semua.

"Kenapa? Saya katakan berkali-kali tkp-nya jelas, yang meninggal jelas, yang mengaku "menembak" jelas, barang bukti senjatanya juga jelas, handphone jelas, CCTV walaupun mati juga jelas, selongsong ada, proyektil ada, darah ada, luka-lukanya juga nanti tergantung hasil visum akan jelas, jadi jelas ceritanya ini,"jelasnya . (ind)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Cara Polda Metro Jaya Jaga Netralitas Anggotanya di Pilkada Serentak 2024

Cara Polda Metro Jaya Jaga Netralitas Anggotanya di Pilkada Serentak 2024

Ribuan personel gabungan TNI-Polri disiapkan untuk mengamankan jalannya Pilkada 2024 di wilayah hukum Polda Metro Jaya, pada Rabu (27/11/2024).
Prabowo Deklarasi Dukungan ke Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada Jakarta 2024, Ini Alasannya

Prabowo Deklarasi Dukungan ke Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada Jakarta 2024, Ini Alasannya

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan mendukung pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Bisa Jadi Telinga Mulai Layu atau Masuk ke dalam Tanda-tanda Kematian, Kata Ustaz Maulana Tak Lama Lagi ...

Bisa Jadi Telinga Mulai Layu atau Masuk ke dalam Tanda-tanda Kematian, Kata Ustaz Maulana Tak Lama Lagi ...

Sebagaimana dipahami, kematian ialah kepastian bakal dialami setiap manusia yang diciptakan Allah SWT. Berikut tanda-tanda kematian dijelaskan Ustaz Maulana ...
Pasal Berlapis Ancam AKP Dadang Iskandar Pelaku Polisi Tembak Polisi, Menko Polkam Janjikan Hukuman Berat

Pasal Berlapis Ancam AKP Dadang Iskandar Pelaku Polisi Tembak Polisi, Menko Polkam Janjikan Hukuman Berat

Menko Polkam Budi Gunawan menegaskan bahwa AKP Dadang Iskandar, selaku tersangka kasus polisi tembak polisi bakal dikenai pasal berlapis dan hukuman yang berat.
Tak Usah Beralih ke Nasi Merah, Cukup Campur Bahan Alami Ini agar Nasi Putih Jadi Full Serat, dr Zaidul Akbar Sarankan Sebaiknya...

Tak Usah Beralih ke Nasi Merah, Cukup Campur Bahan Alami Ini agar Nasi Putih Jadi Full Serat, dr Zaidul Akbar Sarankan Sebaiknya...

Nasi putih dijamin jadi full serat jika ditambahakan dengan beberapa bahan ini, dr zaidul Akbar bagikan resep mudah tanpa harus beralih ke beras merah. Simak!
Gadis Belia Jadi Korban Eksploitasi, Dipekerjakan Layani Pria Hidung Belang di Kos Ekslusif Yogyakarta

Gadis Belia Jadi Korban Eksploitasi, Dipekerjakan Layani Pria Hidung Belang di Kos Ekslusif Yogyakarta

Seorang gadis belia usia 13 tahun menjadi korban eksploitasi di wilayah Kota Yogyakarta. Dia dipekerjakan untuk melayani laki-laki hidung belang oleh dua pelaku inisial PM (32) dan IL (29).
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Mana yang Lebih Afdhol? Shalat Hajat Dulu Apa Tahajud Dulu? Ternyata Kata Ustaz Abdul Somad Urutan Ibadah di Sepertiga Malam Terakhir Itu…

Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) jelaskan waktu terbaik untuk shalat hajat, tahajud dan amalan lain di waktu sepertiga malam terakhir.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Vietnam Semakin Panik, Timnas Indonesia Bisa Panggil Kiper Liga Yunani yang Sudah Jadi WNI Ini Jika Maarten Paes Tak Dibawa ke Piala AFF 2024

Kiper Liga Yunani ini layak diberi kesempatan oleh Shin Tae-yong untuk mengisi pos penjaga gawang Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang ditinggal Maarten Paes
Alwin Jabarti Kiemas, Keponakan Megawati Soekarnoputri jadi Tersangka Kasus Judi Online Komdigi

Alwin Jabarti Kiemas, Keponakan Megawati Soekarnoputri jadi Tersangka Kasus Judi Online Komdigi

Polisi benarkan Alwin Jabarti Kiemas jadi tersangka kasus mafia judi online yang libatkan pegawai dan staf ahli Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Selengkapnya
Viral