Yogyakarta - Tiga isu pokok bidang pertanian yang diusulkan Indonesia didukung oleh seluruh delegasi G20 dalam Pertemuan Kedua Kelompok Kerja Pertanian Tingkat Deputi/Eselon I Second Agriculture Deputies Meeting (ADM) di Yogyakarta.
“Member (G20), organisasi internasional, observer maupun negara undangan lainnya mendukung substansi yang kita usulkan,” kata Kasdi dalam konferensi pers seusai pertemuan hari kedua ADM-2, di Yogyakarta, Kamis, 28 Juli 2022.
Isu prioritas bidang pertanian yang diusulkan Indonesia dan dibahas dalam forum G20 itu adalah, pertama membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
“Ini yang terberat, karena banyak kita bahas berkaitan dengan pangan adalah membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Banyak paragraf tentang itu,” ujarnya.
Isu Kedua adalah mendukung perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, dan transparan untuk keterjangkauan pangan untuk semua. “Berkaitan perdagangan pertanian terbuka ada empat paragraf yang sudah kita selesaikan," kata Kasdi pula. Isu ketiga adalah memajukan kewirausahaan pertanian yang inovatif melalui digitalisasi pertanian untuk meningkatkan penghidupan petani di daerah pedesaan.
“Tiga isu itu diterima bahkan diapresiasi kontennya," kata Chair G20 Agriculture Working Group (AWG) ini.
Tiga isu prioritas itu terdiri atas 27 paragraf yang didiskusikan. Menurut Kasdi, masih tersisa 13 paragraf lagi yang pembahasannya bakal dilanjutkan dalam forum intersessional meeting pada akhir Agustus 2022.
Tiga substansi isu itu adalah turunan dari tema besar Pokja Pertanian G20 Indonesia Balancing Food Production and Trade to Fulfil Food for All yang mencerminkan komitmen G20 dalam memastikan keseimbangan antara produksi dan perdagangan untuk memenuhi pangan bagi semua.
Load more