“Itu permohonan sudah ada di LPSK sejak waktu itu, dan kita coba melakukan sesuai prosedur yang ada di LPSK biasanya kami melakukan investigasi untuk mendalami apakah memang para pemohon ini layak untuk diberikan layanan perlindungan,” kata Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo.
Tenggat waktu yang diberikan oleh LPSK yakni mulai satu minggu hingga paling lama satu bulan sejak pengajuan permohonan ke LPSK. Jika dalam proses investigasi kedua pemohon tidak bisa kooperatif, maka LPSK dapat menolak permohonan perlindungan tersebut.
Sebelumnya Istri Kadiv Propam Polri nonaktif, Putri Candrawathi dan Bharada E telah mengajukan permohonan perlindungan ke lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK).
Wakil ketua LPSK, Edwin Partogi telah membenarkan bahwa Putri dan Bharada E telah mengajukan permohonan perlindungan kepada LPSK. Bharada E secara individu mengajukan permohonannya secara langsung.
“Pada hari rabu minggu lalu (13/7/2022), telah melakukan wawancara dengan Bharada E. Kemudian istri pak Kadiv Propam Polri (nonaktif) sudah mengajukan permohonan ke LPSK pada hari berikutnya, Kamis (14/7/2022). Kalau Bharada E langsung mengajukan sendiri, kalau ibu P melalui kuasa hukumnya,” ujar Edwin Partogi.
Load more