Jakarta – Sebelum tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022), kuasa hukum Brigadir Yosua atau Brigadir J bernama Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa kliennya menerima ancaman dari sosok yang dijuluki ´skuad lama´.
Hal itu dibuktikan dari percakapan antara Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak. Kepada Vera, Brigadir J sempat menghubungi lewat video call sambil menangis dan mengaku bahwa dirinya diancam. Brigadir J juga terlihat sangat ketakutan sambil mengucapkan perpisahan kepada sang kekasih yang hendak dinikahinya 7 bulan lagi.
Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa korban sempat mengucapkan perpisahan dan meminta agar Vera Simanjuntak sang kekasih mencari pria pengganti lainnya, sebab ia menyebut akan dibunuh oleh skuad lama.
¨Alm pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari pria lain sebagai pengganti dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa dia akan pergi untuk selamanya, karena akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar"," tulis Kamarudin Simanjuntak melalui akun Facebook pribadinya.
Lalu, Kamaruddin menyebutkan bahwa skuad lama yang dimaksud Brigadir J adalah sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia lalu mengungkapkan bahwa sosok Brigadir J adalah di antara foto-foto.
¨Siapa yang akan membunuh, skuad lama. Siapa itu? Ada di antara foto-foto itu," ungkap Kamaruddin.
Namun, belum diketahui pasti foto yang dimaksud oleh kuasa hukum Brigadir J tersebut.
Beda Versi, Begini Tanggapan Pihak Ferdy Sambo Soal Sosok ´Skuad Lama´
Arman Hanis selaku pengacara Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa sosok yang disebut Brigadir J sebagai ´skuad lama´ adalah sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo. Namun, menurutnya sosok skuad lama itu sangatlah dekat dengan Brigadir J.
Sosok yang dimaksud Arman Hanis ialah Brigadir D, namun menurutnya hubungan Brigadir D dan Brigadir J adalah sahabat yang selalu menjadi tempat bercerita sehingga menurutnya tidak mungkin.
¨Itu mungkin Brigadir D yang paling dekat sama dia (Brigadir J), Bagaimana caranya Brigadir D yang mau ancam. Kan seangkatan atau apa, pokoknya yang paling dekat dengan dia (Brigadir J) kan Brigadir D,” ujarnya Arman yang dikutip dari VIVA, pada Rabu (30/7/2022).
Arman juga menyebutkan sosok Brigadir J sangat dipercaya oleh keluarga Irjen Sambo dan diberi tanggungjawab untuk mengelola keuangan. Hal tersebut juga disampaikan dan diakui oleh keluarga Brigadir J.
“Pertanyaan saya, siapakah yang berani ancam Josua? Kan kata keluarganya sendiri, Josua diberikan tanggungjawab keuangan oleh Pak FS (Ferdy Sambo) kan. Pernah kan berita gitu? Teman-teman di situ Adc (ajudan) anggap dia (Brigadir J) kepala rumah tangga (karumga). Berarti kan, siapa yang berani mau ancam dia,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan asisten rumah tangga (ART) yang jagain rumah singgah atau tempat yang disebut terjadinya Insiden tersebut juga meminta Brigadir J untuk memperbaiki kamera CCTV. Atas dasar itu, Arman pun heran jika tuduhan Brigadir D mau mengancam Brigadir J.
“Enggak mungkin dia dianggap oleh Brigadir D. Dia kepala rumah tangga gimana mau diancam. ART yang jaga TKP atau rumah singgah itu, kalau mau perbaiki CCTV itu lapor k Josua,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Arman memberitahukan kepada semua pihak untuk sabar menunggu hasil penyidikan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Percayakan semua pada tim khusus yang telah dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar tidak ada spekulasi yang membuat masyarakat bingung.
“Ayo kita semua sabarlah, menunggu hasil penyidikan yang dibentuk oleh Pak Kapolri. Sabar menunggu, kita tunggu semua apa hasilnya. Jangan berasumsi, jangan berspekulasi. Seakan-akan semua kaya ahli. Biarkan ahlinya nanti yang menjelaskan setelah selesai pemeriksaan,” jelas Arman.
Diketahui, Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) tewas akibat adu tembak dengan rekannya sendiri sesama anggota Polri yaitu Bharada E yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022), pukul 17.00 WIB.
Sebagai informasi, Brigadir J atau Brigadir Yosua merupakan anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas Putri Candrawathi, istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Sementara Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal atau ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Saat insiden terjadi, Irjen Ferdy Sambo disebut sedang melakukan tes PCR di luar rumah. Ternyata melalui rekaman CCTV, saat itu Sambo sedang berada di rumah utama miliknya yang berlokasi di Umah Saguling dan hanya berjarak 500 meter dari TKP penembakan Brigadir J. (rka)
Load more