Pihak kepolisian memastikan Richard Eliezer atau Bharada E kembali bertugas seperti biasa. Hal tersebut disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo. Menurutnya status Bharada E dalam kasus kematian Brigadir J masih sebagai saksi.
“(Red: Benar, ditarik ke Mako Brimob) karena statusnya masih jadi saksi," ungkap Dedi, Minggu (31/7/2022).
Sebelumnya, keberadaan Bharada E menjadi pertanyaan publik lantaran batang hidungnya tak juga muncul ke permukaan. Hal itu juga disampaikan oleh pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuktak.
"Siapa itu Bharada E dan di mana dia? Itu tidak pernah diungkap sehingga kasus ini janggal," ujar Kamaruddin beberapa waktu lalu.
Sosok asli Bhadara E baru diketahui publik setelah Komnas HAM memanggil seluruh ajudan eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Selasa (26/7). Dalam keterangan awal Polri, Bharada E disebut sebagai penembak Brigadir J dalam insiden polisi tembak polisi pada Jumat (8/7).
Dalam pemanggilan Komnas HAM, total sebanyak tujuh orang ajudan Irjen Ferdy Sambo hadir. Tanpa mengenakan seragam polisi, mereka tiba bersamaan mengenakan kemeja berwarna putih dan bawahan celana coklat. Sementara Bhadara E menjadi yang terakhir tiba sekitar pukul 13.27 WIB.
Bharada E datang dengan menaiki Toyota berwarna hitam dengan nomor polisi B 1005 RFP. Saat keluar dari mobil, Bharada E langsung berjalan cepat memasuki gedung Komnas H tanpa melontarkan statemen apapun.
Berbeda dengan rekan-rekan ajudan lainnya, Bharada E datang mengenakan pakaian serba hitam: kemeja hitam, celana hitam, masker hitam, serta menggendong tas ransel. Kedatangannya dikawal sejumlah anggota Brimob.
Komisioner Komnas HAM Chairul Anam membenarkan salah satu di antara ajudan yang hadir ke Komnas HAM hari ini adalah Bharada E. "Yup (Red: Bharada E datang)," jawab Anam singkat kepada awak media.
Pengacara Istri Ferdy Sambo Geram Kliennya “Tak Dianggap” Korban: Beruntung Ada Bhadara E yang Menyelamatkan
Sementara itu, pengacara istri Ferdy Sambo Arman Haris mengaku geram, pasalnya dugaan pelecehan seksual yang dialami kliennya justru tenggelam oleh berbagai isu lain yang berkembang.
"Dugaan tindak pidana kekerasan seksual malah tenggelam oleh segala isu yang ada. Padahal, negara yang kita cintai ini menganut asas kemanusiaan yang adil dan beradab," ungkap Arman, Minggu (31/7/2022).
Menurutnya, keberpihakan terhadap perempuan sebagai kelompok rentan seharusnya dikedepankan. Apalagi, Putri Candrawathi dalam hal ini telah menjadi korban pelecehan seksual. Beruntung nyawa istri jenderal bintang dua itu masih bisa diselamatkan oleh Bharada E.
"Syukur Alhamdulillah klien kami selamat karena ada Brigadir (Red: Bharada) E yang menyelamatkan, sehingga nyawa dan keselamatannya masih bisa dijaga," ucapnya.
Arman menyebut apabila di kemudian hari dugaan pelecehan seksual itu terbukti benar maka yang menjadi “korban” tidak hanya Putri Candrawathi, tetapi juga Ferdy Sambo sebagai seorang suami. Masa depan anak-anak mereka juga akan terganggu dengan adanya kasus ini. Demikian pula orang tua dan keluarga besar Bharada E serta institusi Polri.
"Kami berharap perkara ini akan dibuka dengan seterang-terangnya dan sejelas-jelasnya," tutupnya. (amr)
Load more