Sukabumi, Jawa Barat – Para Delegasi G20 merasa takjub dengan hasil temuan energi baru terbarukan temuan para peneliti dari Kementerian Pertanian Indonesia. Sebab, para peneliti Kementan berhasil menemukan bahan bakar ramah lingkungan yang sesuai tema utama ketangguhan setiap negara dalam mengatasi perubahan iklim.
“Kami sangat takjub dengan hasil temuan Kementan Indonesia dalam menciptakan sumber energi baru terbarukan. Kami sebagai perwakilan Delegasi G20 dari Argentina banyak belajar dari Badan Litbang Kementan RI dalam penyediaan sumber energi baru ramah lingkungan," kata Delegasi G20 Argentina Dr Pablo Mercuri saat berkunjung ke Balitri Sukabumi, Jabar pada Jumat, 5 Agustus 2022.
Menurut Dr Pablo, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang tidak dimiliki Argentina. Ia pun takjub bahwa ternyata para peneliti dari Indonesia mampu menciptakan sumber daya energi baru terbaru yang ramah lingkungan yang bahan baku utamanya dari berbagai sumber daya alam mulai dari CPO, kemiri sunan dan lain sebagainya.
Berbagai ilmu yang didapatkannya dari kunjungan ke Balitri, menurut Direktur Natural Resources Research Center, INTA, ini, akan diaplikasikan di Argentina. Karena itu pun akan banyak belajar dari Indonesia tentang bagaimana bisa menciptakan sumber daya energi dari berbagai SDA yang ada.
Anggota Delegasi G20 dari Jepang Keiichi Hayashi juga mengaku terpana dengan berbagai temuan sumber bahan bakar yang ramah lingkungan. Menurut dia, temuan para penelitian Kementerian Pertanian Indonesia itu akan bisa menjawab masalah perubahan iklim yang menjadi pembahasan utama di dunia khususnya G20.
Keichi pun mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah membuktikan bahwa mereka mampu menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan ini. Bahkan temuan itu menjadi catatan mereka sehingga di masa depan mereka akan bekerjasama dengan Indonesia dalam upaya menciptakan sumber energi.
“Apalagi temuan ini sudah diaplikasikan kepada kendaraan dan ternyata berfungsi dengan baik,” kata Program Director in Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) itu.
Load more