Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendukung penguatan pariwisata Indonesia melalui pengembangan, penelitian dan produksi obat tradisional serta kosmetik berkualitas global. Hal ini seiring dengan kampanye Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mendukung salah satu sektor prioritas G20, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global.
“BPOM mendorong pemanfaatan sumber daya lokal sebagai bagian dari upaya pemulihan pariwisata, khususnya wellness tourism yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dalam acara Internasional Wellness Tourism Conference & Festival (IWTCF) yang diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah, dan diikuti secara daring di Jakarta, Jumat 5 Agustus 2022.
Penny mengatakan, pengembangan penelitian dan produksi obat tradisional dan kosmetik berkualitas tinggi di Indonesia terus meningkat seiring permintaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Kekayaan sumber daya alam Indonesia potensial untuk dikembangkan menjadi obat tradisional dan kosmetik serta produk kesehatan berdaya saing,” ujarnya.
Saat ini terdapat 81 produk obat herbal terstandar (OHT) dan 24 produk obat fitofarmaka atau obat berbahan alam yang sudah melalui uji klinik dan menjadi substitusi pilihan yang jumlah produknya terus bertambah.
"Meningkatnya permintaan dan popularitas obat tradisional untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan pada masa pandemi menjadi peluang yang menjanjikan untuk pengembangannya,” katanya.
Melihat potensi itu, BPOM sebagai otoritas obat dan makanan di Indonesia menginisiasi Program Napak Tilas Jejak Empiris Jamu Nusantara untuk mengeksplorasi potensi kearifan lokal jamu di seluruh wilayah Indonesia agar dikembangkan menjadi produk OHT dan fitofarmaka yang berdaya saing global.
Load more